Pengertian Polisem beserta Contoh Polisem

5/02/2024


Polisemi adalah fenomena linguistik di mana satu kata memiliki lebih dari satu makna atau arti. Dalam bahasa Indonesia, polisemi sangat umum terjadi dan seringkali membutuhkan pemahaman konteks untuk menafsirkannya dengan benar. Fenomena ini memperkaya bahasa dengan memungkinkan kata-kata untuk menyampaikan gagasan yang berbeda dalam konteks yang berbeda pula.

Pengertian Polisemi

Polisemi terjadi ketika satu kata memiliki makna yang berbeda, namun tetap terhubung atau berkaitan secara semantik. Makna-makna tersebut mungkin terlihat berbeda secara langsung, namun memiliki akar kata yang sama. Ini bisa terjadi karena evolusi bahasa, penggunaan kontekstual, atau asosiasi budaya.

Contoh Polisemi dalam Bahasa Indonesia

1. Kunci
Makna 1: Alat untuk membuka atau menutup sesuatu yang terkunci.
Contoh: "Saya lupa membawa kunci pintu."
Makna 2: Bagian yang digunakan untuk menangkap atau mengunci sesuatu.
Contoh: "Kunci roda mobil harus dipasang dengan benar."
Makna 3: Alat musik yang biasa digunakan dalam musik tradisional Indonesia.
Contoh: "Dia pandai bermain kunci gitar."

2. Bola
Makna 1: Benda bundar yang biasanya digunakan dalam berbagai jenis olahraga.

Contoh: "Anak-anak bermain bola di lapangan."
Makna 2: Istilah untuk sebuah pesta atau acara yang meriah dan ramai.
Contoh: "Kemarin malam, pesta ulang tahunnya sangat seru, suasana benar-benar bola!"

3. Gelap
Makna 1: Kondisi ketika terjadi kurangnya cahaya atau kegelapan.

Contoh: "Di hutan itu sangat gelap pada malam hari."
Makna 2: Kondisi ketika sesuatu tidak jelas atau tidak diketahui.
Contoh: "Masa depannya masih gelap, dia belum tahu apa yang akan terjadi."

4. Kaki
Makna 1: Bagian tubuh manusia atau hewan yang digunakan untuk berjalan.

Contoh: "Dia merasa pegal di kaki setelah berjalan jauh."
Makna 2: Bagian mekanis pada meja, kursi, atau perabotan lain yang berfungsi sebagai penyangga.
Contoh: "Kursi ini rusak, salah satu kakinya patah."

Kesimpulan

Polisemi adalah fenomena yang kaya dalam bahasa, yang menunjukkan betapa dinamisnya struktur dan penggunaan kata-kata. Dalam bahasa Indonesia, seperti contoh-contoh di atas, kata-kata sering kali memiliki makna yang beragam tergantung pada konteksnya. Kemampuan untuk mengidentifikasi dan memahami polisemi merupakan kunci untuk berkomunikasi dengan efektif dalam bahasa yang kompleks ini.


Pelakari juga:

Mari menyebarkan info, ilmu dan inspirasi

Masukkan email untuk dapat Artikel Terbaru, GRATIS!

Related Posts

loading...
Previous
Next Post »
Comments
0 Comments