Pengertian Majas Litotes dan Contohnya

5/10/2024


Majas Litotes adalah salah satu jenis majas yang sering digunakan dalam bahasa sastra maupun bahasa sehari-hari. Istilah "litotes" berasal dari bahasa Yunani yang berarti "sederhana" atau "lunak". Dalam pengertian yang lebih teknis, litotes adalah penggunaan kata-kata yang terkesan rendah atau mengecilkan sesuatu untuk menggambarkan sesuatu yang sebenarnya besar atau berlebihan. Majas ini sering digunakan untuk menyoroti suatu hal dengan cara yang tidak langsung, membangun nuansa rasa atau penegasan yang lebih kuat.

Contoh Penggunaan Majas Litotes:

1. Kalimat Positif yang Diredupkan:

Contoh: "Dia tidak buruk dalam bidang akademis."
Penegasan yang lebih kuat bisa saja "Dia pintar dalam bidang akademis," namun penggunaan litotes menekankan bahwa dia sebenarnya jauh di atas rata-rata.

2. Pengurangan Kekuatan Pernyataan:
Contoh: "Itu bukan ide yang jelek."
Sebenarnya, pernyataan ini mengindikasikan bahwa ide tersebut baik atau bagus.

3. Penekanan Melalui Pernyataan yang Kurang Positif:
Contoh: "Film itu tidak membosankan."
Ini mengisyaratkan bahwa film tersebut sebenarnya menarik atau menghibur.

4. Pembesarannya Melalui Penegasan Negatif:
Contoh: "Bukunya tidak kurang dari sebuah karya seni."
Ini menyiratkan bahwa buku tersebut sebenarnya sangat mengagumkan dan layak dihargai sebagai sebuah karya seni.

5. Penggunaan Kata "Tidak" Untuk Mengecilkan Makna:
Contoh: "Dia bukan orang bodoh."
Hal ini menunjukkan bahwa dia sebenarnya sangat cerdas.

Majas Litotes dapat digunakan untuk memberikan kehalusan dalam ekspresi, memberikan kesan yang lebih kuat melalui penegasan yang sederhana, atau bahkan untuk menunjukkan kehati-hatian dalam pernyataan. Karena sifatnya yang bersifat tidak langsung, litotes seringkali menarik perhatian pembaca atau pendengar dengan cara yang subtil namun efektif.

Pelajari juga:

Mari menyebarkan info, ilmu dan inspirasi

Masukkan email untuk dapat Artikel Terbaru, GRATIS!

Related Posts

loading...
Previous
Next Post »
Comments
0 Comments