Sebelum diterbitkan, penulis harus memastikan naskahnya sudah selesai secara susunan naskah, jalan cerita, dll.
Selanjutnya, naskah melewati proses editing dengan memperbaiki kesalahan-kesalahan penulisan, susunan kata dan kalimat, serta membuat tulisan enak dibaca oleh pembaca nantinya sampai naskah tersebut siap terbit. Itu yang dinamakan dengan siap terbit.
Setelah naskah siap terbit, kemudian naskah harus dipersiapkan sampai siap cetak. Proses ini dinamakan dengan formating atau layouting. Pada proses ini, biasanya dilakukan oleh penerbit. Tetapi jika Anda menerbitkan buku secara self publishing, tentu harus mengetahui hal-hal penting tersebut. Ini yang akan dibahas di ebook ini.
Berikut adalah hal-hal penting yang harus diperhatikan untuk membuat naskah siap cetak:
1. Memformat naskah ke ukuran buku
Pada awalnya, biasanya naskah diketik di format A4 Microsoft word. Sementara ukuran format buku biasanya sekitar ukuran A5(14,8x21cm) atau juga beberapa ukuran lain seperti 13x19cm, 14x20cm, dan lain sebagainya. Format tersebut dibuat agar pembaca nyaman membacanya.
Hal penting pertama untuk membuat naskah siap cetak adalah dengan menyesuaikan ukuran naskah ke ukuran buku yang akan dicetak nantinya.
2. Mengatur Margin format buku
Setelah ukuran format naskah sesuai format buku yang nantinya akan dicetak, misal ukuran A5 (14,8x21cm), kemudian kita sesuaikan marginnya.
Margin merupakan jarak antara sisi kertas dengan tulisan atau text. Baik itu sisi kanan, kiri, atas dan bawah. Dalam memformat buku, penting untuk mengatur jarak ini sebaik mungkin.
Karena jika margin luar terlalu kecil, bisa terpotong saat perapihan buku setelah dicetak, juga jika margin dalam terlalu kecil, bisa membuat pembaca tidak nyaman karena terlalu dekat dengan bagian buku yang dilem.
Nah, bicara soal margin luar dan margin dalam, margin halaman untuk format buku kanan dan kiri dibuat berbeda. Atau halaman ganjil dan genap dibuat berbeda.
Karena untuk halaman ganjil atau yang di sebelah kanan, bagian kertas yang dilem adalah yang disebelah kiri, sedangkan pada halaman genam atau yang di sebelah kiri, bagian kertas yang dilem adalah yang di sebelah kanan.
3. Membuat halaman judul dan halaman di balik judul
Pada buku, tentu di bagian awal adalah halaman judul. Untuk halaman judul terdiri dari Judul buku, penulis, dan juga penerbit. Sementara untuk halaman di balik judul berisi judul buku, penulis, penerbit, orang yang terkait dalam proses penerbitan seperti editor, layouter, yang mendesain cover, dll. Kemudian ada juga no. ISBN, dll. Berikut contoh format halaman judul dan di balik judul:
4. Membuat halaman header dan footer format buku
Untuk format buku, jika ada header, footer dan halaman, posisinya berbeda antara halaman ganjil dan genap. Pada halaman ganjil, posisi nomer halaman dan footer ada di sebelah kanan karena bagian terluar dari halaman ada di sebelah kanan.
Sementara untuk halaman genap, posisi nomer halaman dan footer ada di sebelah kiri, karena bagian terluar dari halaman ada di sebelah kiri.
Di bagian tersebut, selain halaman biasanya juga dicantumkan judul buku, atau bisa nama penulis. Contohnya seperti ini:
5. Mengatur font, judul bab, naskah, dll.
Bagian bab, subbab, isi naskah, tentu menggunakan font yang berbeda ukurannya atau jenisnya. Buatlah penamaan yang berbeda untuk masing-masing font tersebut.
Misalkan untuk isi naskah menggunakan font times new roman dengan ukuran 12, bagian judul bab menggunakan menggunakan font yang lebih besar.
Anda juga bisa atur formatnya. Misalkan untuk bagian isi naskah menggunakan justify, sedangkan bagian judul menggunakan penempatan di tengah, dan lain sebagainya.
6. Membuat daftar isi
Daftar isi adalah bagian yang sangat penting. Terlebih jika naskah Anda terdiri dari beberapa bab dan subbab. Tentu daftar isi penting untuk membuat pembaca melihat terlebih dahulu apa saja judul bab dan di halaman berapa mereka bisa membacanya.
Seringkali, ketika Rasibook menerima naskah dari penulis, daftar isi yang mereka buat masih manual dengan menuliskan judul dan halaman satu per satu.
Padahal sebenarnya ada cara untuk membuat daftar isi sangat simpel dan hanya dalam hitungan detik selesai. Seperti contoh di bawah ini.
7. Convert naskah ke pdf
Setelah selesai proses formating, sebelum dicetak, convert naskah ke file pdf agar tidak berubah lagi.
Setelah mengerjakan hal-hal di atas, maka naskah sudah siap dicetak.
Untuk mengerjakan hal-hal di atas tentu butuh waktu dan kemampuan. Tapi Jika Anda ingin membuat naskah siap cetak atau dengan kata lain melayout atau memformat naskah, ada cara yang cepat dan tak perlu kemampuan khusus, tak perlu kemampuan menjalankan software desain, karena tanpa menggunakan software desain.
Anda tinggal copy paste naskahnya ke template, kemudian tinggal beberapa klik maka naskah Anda akan dilayout menjadi siap cetak. Termasuk daftar isi yang otomatis, tak harus menulis satu per satu.