Tampilkan postingan dengan label menulis cerpen. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label menulis cerpen. Tampilkan semua postingan

Macam-macam Cerpen Beserta Penjelasannya

11/15/2023 Add Comment


Cerpen, atau cerita pendek, merupakan salah satu bentuk karya sastra yang memiliki daya tarik tersendiri. Meskipun panjangnya lebih pendek dibandingkan dengan novel, cerpen mampu menyajikan cerita yang padat dan mendalam dalam rentang waktu singkat. Berikut adalah beberapa macam-macam cerpen beserta penjelasannya:

1. Cerpen Realisme Sosial:

Cerpen ini mencerminkan realitas sosial masyarakat. Penulisnya menggunakan cerita pendek sebagai medium untuk menyuarakan isu-isu sosial, seperti ketidaksetaraan, kemiskinan, atau ketidakadilan. Karakter dan situasi dalam cerpen ini menggambarkan kehidupan sehari-hari dengan sangat nyata.

2. Cerpen Fantasi:

Dalam cerpen fantasi, pembaca diajak masuk ke dalam dunia imajinasi penulis. Cerita ini bisa melibatkan makhluk-makhluk fiktif, sihir, atau alam semesta paralel. Keunikan dunia fantasi seringkali menjadi daya tarik utama dalam jenis cerpen ini.

3. Cerpen Misteri:

Cerpen misteri biasanya memiliki plot yang rumit dan penuh teka-teki. Pembaca dihadapkan pada situasi atau peristiwa yang misterius dan harus berspekulasi hingga akhir cerita untuk menemukan jawabannya. Twist akhir seringkali menjadi unsur yang penting dalam cerpen misteri.

4. Cerpen Romansa:

Cerpen romansa menyoroti hubungan antar karakter, biasanya fokus pada percintaan. Konflik dalam cerita bisa bermacam-macam, mulai dari perbedaan status sosial hingga konflik internal karakter. Sentuhan emosional dan romantisme menjadi ciri khas cerpen jenis ini.

5. Cerpen Humor:

Bertujuan membuat pembaca tertawa, cerpen humor cenderung mengandalkan komedi, sindiran, atau kekonyolan dalam plot dan karakter. Penulis cerpen humor harus memiliki kecerdasan untuk menciptakan punchline yang efektif.

6. Cerpen Sains Fiksi:

Cerpen sains fiksi membawa pembaca ke masa depan atau ke dunia paralel dengan teknologi canggih. Konsep ilmiah dan teknologi maju menjadi inti cerita, seringkali dengan pemikiran futuristik atau alternatif terhadap perkembangan teknologi saat ini.

7. Cerpen Psikologis:

Cerpen ini mengeksplorasi aspek psikologis karakter dengan mendalam. Konflik batin, trauma, atau perubahan psikologis menjadi fokus utama cerita. Pembaca diajak untuk merasakan dan memahami kompleksitas emosi karakter.

8. Cerpen Petualangan:

Cerpen petualangan biasanya penuh dengan aksi dan ketegangan. Karakter utama seringkali terlibat dalam perjalanan atau misi yang penuh tantangan, menciptakan kegembiraan dan ketegangan bagi pembaca.

Setiap macam cerpen memiliki daya tariknya sendiri dan memunculkan berbagai jenis pengalaman membaca. Keberagaman ini mencerminkan kreativitas penulis dalam merangkai cerita sesuai dengan tema dan genre yang diinginkan. Sebagai pembaca, kita dapat menikmati cerpen dari berbagai sudut pandang dan mendapatkan pengalaman literer yang beragam.


Pelajari juga:

3 macam Alur dalam Naskah Cerita Fiksi

2/13/2019 Add Comment

Alur adalah salah satu unsur intrinsik dari suatu cerita atau naskah fiksi. Alur adalah urutan kejadian dalam suatu cerita. 

Ada 3 jenis alur, di antaranya sebagai berikut:
1. Alur maju (progresif), 
    Yaitu urutan kejadian dalam suatu cerita yang mengarah ke masa depan.

2. Alur mundur (regresif/flash back), 
   Yaitu urutan peristiwa dalam suatu cerita yang mengarah ke masa lampau, atau yang telah terjadi sebelumnya.

3. Alur campuran atau alur maju mundur, 
   Yaitu urutan peristiwa dalam suatu cerita yang merupakan gabungan dari alur maju dan alur mundur. Dalam cerita tersebut ada yang mengarah ke masa depan dan ada juga yang mengarah ke masa lampau.

Itulah 3 macam alur dalam naskah cerita fiksi.

Pelajari aturan penulisan lainnya serta ilmu dan teknik-teknik rahasia edit naskah di www.editnaskah.com 

3 Langkah Cara Membuat Bagian Cerita Fiksi

2/03/2019 Add Comment

Pada umumnya, cerita fiksi terdiri dari 3 bagian. Dan 3 bagian tersebut menjadi langkah atau cara dalam membuat cerita fiksi. Baik itu berupa cerpen, novel, fabel, dongeng, dan lain sebagainya.

Berikut adalah 3 langkah atau bagian dari cerita fiksi:

1. Orientasi (Mengenalkan latar, tokoh)
    Pada bagian ini, penulis menceritakan mengenai latar cerita yang ia buat baik dari segi tempat dan waktu kejadian. Selain itu tokoh-tokoh yang ada pada cerita tersebut serta wataknya juga diceritakan di bagian ini. 

Jadi, langkah pertama yang dilakukan saat menulis cerita fiksi adalah menentukan latar waktu dan tempat kejadian dari cerita yang ingin kamu buat, selain itu juga tentukan tokoh-tokohnya beserta wataknya. Bagilah peran dari tokoh tersebut tokoh mana yang menjadi pemeran utama dan yang mana yang jadi pemeran lainnya.

2. Komplikasi (timbul masalah hingga memuncak)
    Pada bagian ini mulai diceritakan permasalahan yang terjadi antara tokoh yang terdapat di cerita tersebut. Permasalahan tersebut diceritakan hingga memuncak.

3. Resolusi (penyelesaian masalah)
    Bagian ini diceritakan solusi atau akhir dari masalah yang telah memuncak tadi. Bagian ini diceritakan hingga cerita berakhir.

Itulah 3 langkah atau bagian dari cerita fiksi yang merupakan cara membuat cerita fiksi.


Pelajari aturan penulisan lainnya serta ilmu dan teknik-teknik rahasia edit naskah di www.editnaskah.com



Cerpen: Cerita Cinta Sedih tentang Perpisahan (Antara Dermaga & Palung Marina)

1/09/2018 Add Comment
Ini merupakan cerita cinta sedih tentang pertemuan seorang wanita yang sudah menanti jodohnya dengan seorang pria, namun harus dipisahkan lagi.

Simak ceritanya berikut ini:


Cerpen: Mata Untukmu, Cerita Cinta Sedih tentang Pengorbanan seorang Pria untuk Kekasihnya

1/09/2018 Add Comment
Ini merupakan cerita cinta sedih tentang Seorang pria yang rela melakukan pengorbanan besar untuk kekasihnya. Namun apa yang ia dapat? 

Simak ceritanya di video berikut ini:



Langkah-langkah Membuat Cerpen

2/09/2016 Add Comment

Cerpen adalah cerita pendek yang biasanya terdiri dari sekitar 3-8 halaman atau sekitar ratusan hingga beberapa ribu kata.

langkah menulis cerpen sebenarnya hampir sama ketika kita menulis novel. Hanya saja perbedaannya jika menulis novel, cerita dibuat panjang dan masing-masing plot cerita biasanya dibagi menjadi beberapa bab.

Sedangkan ketika menulis cerpen cerita dibuat pendek, tidak terlalu banyak plot-plot cerita. Hanya menyuguhkan alur cerita dari mulai awal, konflik, hingga ending atau akhir cerita.

Berikut ini langkah-langkah membuat cerpen:

1. Tentukan tema cerpen

Bola, Tanda Tanya, Pria, Orang, Siluet

Hal pertama yang kita tentukan saat ingin membuat cerpen adalah menentukan tema cerpen. Apakah cerpen yang ingin kita buat menginspirasi pembaca, atau berupa cerpen roman yang menyuguhkan kisah asmara, cerpen yang ceritanya misteri, atau jenis-jenis lainnya.

2. Buat Alur cerita

Teknologi, Kelas, Pendidikan, Belajar

Setelah tema cerpen kita tentukan, kita tentukan alur ceritanya. Alur cerita ada 3 jenis: Alur maju, alur mundur, dan alur maju mundur.

Alur maju berarti cerita yang kita tuliskan dari segi waktunya maju dari awal cerita hingga akhir cerita. Sementara alur mundur biasanya si tokoh mengingat kembali kejadian di masa lalu. Dan alur maju mundur adalah gabungan dari itu. Yaitu jalan ceritanya maju namun ada bagian tokoh mengingat kejadian di masa lampau.

Setelah kita tentukan jenis alurnya, kita buat alur ceritanya. Misalnya di awal tadi kita sudah tentukan tema cerpennya menggunakan tema apa. Lalu kita buat alur ceritanya dari mulai awal, konflik, hingga akhir cerita.

Misalnya kita ingin buat cerita tentang cerita perjuangan sepasang kekasih Romi dan Juleha. Kita bisa buat alurnya seperti ini:

awal    : - Perkenalan Romi dan Juleha 
              - Romi dan Juleha saling jatuh cinta
konflik: - Orang tua mereka tidak menyetujui.
              - Perselisihan Romi dan Juleha
              - Hadirnya orang ketiga
              - Romi dan Juleha berkomitmen untuk berjuang bersama
Ending: - Orang tua mereka akhirnya menyetujui
              - Romi dan Juleha hidup bersama.

Lalu kita bisa kembangkan alur cerita tersebut menjadi paragraf hingga terbentuk cerpen.

3. Penokohan

Orang, Manusia, Kegembiraan

Jangan lupa juga kita harus bisa mendeskripsikan tokoh yang ada di cerita. Itu berlaku untuk gambaran fisik seperti tampan, cantik, rambutnya hitam, diikat, dan lain sebagainya.

Juga berlaku untuk karakter masing-masing tokoh. Apakah masing-masing tokohnya baik hati, penyabar, pantang menyerah, pemarah, dan lain sebagainya.

Terutama untuk tokoh utama dan tokoh-tokoh penting yang ada di dalam cerita. Untuk tokoh figuran tidak perlu terlalu detail mendeskripsikannya.

Dalam mendeskripsikan tokoh, kita bisa masukkan ke dalam cerita. Misalnya pada kalimat seperti ini yang menggambarkan tokoh Juleha:

Wanita cantik dan sederhana dengan rambut hitam dikucir tambang itu hanya melamun. Ia tak tahu apakah cintanya bersama Romi bisa menyatu atau tidak. Tapi ia adalah orang yang amat sabar menghadapi cobaan yang diterimanya.

4. Setting tempat dan waktu


Untuk memberikan gambaran lebih nyata pada pembaca, kita juga harus memasukkan setting tempat pada cerita tersebut. Misalnya di sebuah pedesaan dengan suasana sejuk, atau di perkotaan yang ramai. Pagi hari, sore hari, atau malam hari.

Kita harus bisa mendeskripsikan tempat dan waktu ke dalam cerita. Caranya bisa dibaca di Cara memasukkan setting tempat dan waktu dalam menulis fiksi


5. Perindah gaya bahasa

Artis, Pelukis, Lukisan, Oil Painting

Agar enak dibaca, sebuah karya sastra harus menggunakan gaya bahasa yang menarik. Kita bisa menggunakan majas-majas. Silakan baca Macam-macam majas

Kita bisa juga mendeskripsikan cerita dengan gaya bahasa yang indah. Jika cerpen sudah selesai, terus perindah cerita tersebut sambai bisa dinikmati pembaca.

Itulah langkah-langkah atau cara membuat cerpen. Silakan dicoba

Lomba Cerpen Berhadiah Total Rp. 60 Juta, sebarkan

1/28/2016 Add Comment

Perhutani Green Pen Award 

Lomba Menulis Cerpen Hutan dan lingkungan


Ini merupakan lomba cerpen yang diadakan oleh Perhutani. Bagi kamu yang suka menulis cerpen, silakan ikut lomba ini. Hadiah totalnya 60 juta.

Syarat:

> Peserta:
- Warga Negara Indonesia di Tanah Air maupun yang sedang berada di luar negeri
- Pelajar SLTP sederajat (Kategori A),
- Pelajar SLTA & Mahasiswa (Kategori B),
- Umum, Guru, Dosen, Penulis/Pengarang (Kategori C).

> Lomba dibuka mulai tgl. 22 November 2015 dan ditutup tgl. 12 Februari 2016 (Stempel Pos/Jasa Kurir)

> Judul naskah bebas, tema cerita: kehidupan dengan berbagai aspeknya terkait hutan, alam dan lingkungan hidup.

> Naskah ditulis dalam Bahasa Indonesia yang baik dan benar, indah (literer) dan komunikatif.

> Naskah adalah karya asli, bukan jiplakan, terjemahan atau saduran dan belum pernah dipublikasikan, disertai dengan dokumen pernyataan di atas materai.
> Naskah panjangnya 5 s/d 10 halaman A4, diketik 1,5 spasi huruf Times New Roman ukuran 12 font, margin standar.

> Naskah dicetak atau print out sebanyak 2 (dua) rangkap, file dimasukkan dalam CD atau Flashdisk

> Peserta diperbolehkan mengirimkan naskah lebih dari 1 (satu) judul, maksimal 2 (dua) judul.

> Naskah dimasukkan ke dalam amplop tertutup, tulis kategori A/B/C pada amplop, kirim ke Panitia Perhutani Green Pen Award 2016: Perhutani Residence, Jl. Gedung Hijau I No. 17, Pondok Indah, Jakarta Selatan 12310.


> Naskah dilampiri:
- Biodata lengkap; alamat, nomor telpon/HP, Email yang mudah dihubungi.
- Foto copy Kartu Pelajar (Kategori A);
- Foto copy Kartu Pelajar/Kartu Mahasiswa dan KTP bagi Mahasiswa (Kategori B)
- Fotocopy KTP/Paspor dan indentitas lainnya (Kategori C)
- Tulisan singkat tentang salah satu kegiatan Perum Perhutani, diketik rapi minimal 70 kata, diperbolehkan menambah foto apabila ada.
- Sumber informasi Situs Resmi www.perumperhutani.com atau sumber lain dengan menyebut nama sumber.

> Lain-lain:
-Nama-nama pemenang akan diumumkan pada tgl 29 Maret 2016 melalui Situs: www.perumperhutani.com.
- Panitia tidak memungut biaya apapun, tidak menunjuk perwakilan dan tidak melayani surat menyurat terkait penyelenggaraan ini.
- Naskah yang dilombakan menjadi milik Perum Perhutani dan dapat diterbitkan untuk kepentingan Perusahaan.
- Keputusan Dewan Juri tidak dapat diganggu gugat.

> Hadiah Kategori A
- Pemenang 1: Piala, Piagam dan Uang Tunai Rp 3.000.000,-
- Pemenang 2: Piagam dan Uang Tunai Rp 1.500.000,-
- Pemenang 3: Piagam dan Uang Tunai Rp 1.000.000,-
- 5 (Lima) Pemenang Harapan: Piagam, Uang Tunai Rp 500.000,-

> Hadiah Kategori B
- Pemenang 1: Piala, Piagam dan Uang Tunai Rp 4.000.000,-
- Pemenang 2: Piagam dan Uang Tunai Rp 2.000.000,-
- Pemenang 3: Piagam dan Uang Tunai Rp 1.500.000,-
- 5 (Lima) Pemenang Harapan: Piagam, Uang Tunai Rp 750.000,-

> Hadiah Kategori C
- Pemenang 1: Piala, Piagam dan Uang Tunai Rp 5.000.000,-
- Pemenang 2: Piagam dan Uang Tunai Rp 3.000.000,-
- Pemenang 3: Piagam dan Uang Tunai Rp 2.000.000,-
- 5 (Lima) Pemenang Harapan: Piagam, Uang Tunai Rp 1.000.000,-

Informasi lebih lanjut dapat menghubungi Sekretaris Perusahaan Perum Perhutani John Novarly atau Kepala Biro Humas Protokoler Sekretariat Perum Perhutani Susetiyaningsih, di 081387870731 / (021) 5721282 / Fax (021) 5743579.