Di naskah mungkin Anda sering menemukan kata "pun". "Pun" adalah salah satu partikel dalam kalimat yang biasanya terletak setelah sebuah kata.
Namun yang mungkin Anda menemukan partikel "pun" yang disambung dengan suatu kata atau tanpa spasi, tapi di sisi lain Anda juga menemukan partikel "pun" yang dipisah dari suatu kata atau dengan spasi. Lalu yang mana penulisan "pun" yang benar? Apakah menggunakan spasi atau dipisah atau tanpa menggunakan spasi atau disambung dari suatu kata?
Berikut ini adalah cara penulisan partikel "pun" yang benar":
1. Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya.
Misalnya:
- Apa pun permasalahannya, dia dapat mengatasinya dengan bijaksana.
- Hendak pulang tengah malam pun sudah ada kendaraan.
- Jangankan dua kali, satu kali pun engkau belum pernah datang ke rumahku.
- Jika Ayah membaca di teras, Adik pun membaca di tempat itu.
2. Partikel pun pada gabungan yang lazim dianggap padu ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.
Kata-kata yang dianggap lazim untuk digabungkan dengan partikel "pun" antara lain: Adapun, bagaimanapun, walaupun, maupun, sekalipun, meskipun.
Berikut contoh kalimatnya:
- Adapun sebab-sebabnya belum diketahui.
- Bagaimanapun juga, tugas itu akan diselesaikannya.
- Baik laki-laki maupun perempuan ikut berdemonstrasi.
- Sekalipun belum selesai, hasil pekerjaannya dapat dijadikan pegangan.
- Walaupun sederhana, rumah itu tampak asri.
Masih banyak sekali ilmu yang perlu dipelajari dan juga dipraktekkan dalam menulis dan mengedit naskah.
Sekarang, ada Panduan yang berisi informasi tentang ilmu edit naskah dari mulai pengetahuan dasar tentang edit naskah, pedoman eyd lengkap, kata baku dan tidak baku, dan yang paling penting ada juga teknik rahasia edit naskah.
Di bagian teknik rahasia edit naskah berisi informasi tentang bagaimana mengedit naskah dengan lebih cepat dan tepat.