Dua Hal Yang Harus diperhatikan dalam Menentukan Judul Buku

Rival Ardiles 12/16/2014 Add Comment


Pada umumnya, judul buku adalah hal pertama yang orang lihat sebelum membeli buku. Ketika kita menentukan judul buku yang kita tulis, ada setidaknya 2 hal yang harus diperhatikan:



1. Menggambarkan isi buku.

Kamus, Surat, Belajar, Baca, Abc

Judul memang sewajarnya menggambarkan isi buku. Apa jadinya jika yang membeli buku ternyata begitu membaca, isinya jauh dari judulnya. 

Misalkan beli buku tetang panduan membuat program komputer, ternyata isinya tentang program diet. Wah, kalo itu sih ngawur hehe.....


Intinya, judul adalah kata atau beberapa kata yang mewakili isi buku tersebut.


2. Menarik

Tarik Tambang, Kekuatan, Kerja Sama

Nah, karena judul adalah hal pertama yang dilihat, maka judul buku adalah sangat penting dibuat menarik. 

Banyak buku yang laris dipasaran pun karena judulnya menarik dan menggambarkan isinya. 

Contoh: coba lihat judul buku "7 Keajaiban Rezeki". Kata 'rezeki' adalah hal yang dicari semua orang. Kata 'keajaiban' adalah kata yang menarik perhatian orang. 

Coba saja kalau ada artikel judulnya 'Bayi Ajaib', atau 'pohon ajaib', pasti bikin pembaca penasaran. Sedangkan angka 7 menunjukkan jumlah yang menggambarkan pembahasan di buku tersebut.

Kalau Raditya Dika memilih nama binatang untuk membuat judul bukunya menarik. Dari mulai Kambing Jantan, Manusia setengah Salmon, sampe yang terbaru, Koala Kumal, semuanya ada nama bianatangnya.

Ada juga penulis yang membuat judul bukunya sangat singkat dan bikin orang penasaran. Misal Dony Dhirgantoro dengan buku '5cm' dan '2'. Ahmad Fuadi juga membuat judulnya dari angka dan huruf, "Negeri 5 menara", Ranah 3 Warna'.

Itulah sedikit pembahasan tentang Menentukan Judul Buku. Dan jangan lupa, Anda juga harus tau bagaimana menentukan judul yang menjual. Supaya buku Anda nantinya bisa laris.

Apa judul buku yang sudah kamu buat?

Nyawa Dalam Karya

Rival Ardiles 12/16/2014 Add Comment

Sebuah karya akan terasa bernyawa jika dikerjakan degan hati. Bukan dengan tujuan tertentu seperti uang dan popularitas. Uang dan popularitas hanyalah efek samping dari ketulusan mengerjakan sebuah karya.

Kalau yang menjadi tujuan adalah uang dan popularitas, mungkin seorang seniman akan berhenti berkarya ketika hal itu tak kunjung didapat.

Atau sebaliknya, setelah uang dan popularitas didapat, ia pun akan berhenti berkarya karena tujuannya telah tercapai.

Tapi berbeda dengan seniman yang mengerjakan karyanya dari hati. Ia akan terus berkarya karena mengikuti kata hatinya, walaupun dua hal di atas belum didapatkan, atau telah didapatkan.

Tapi uang dan popularitas akan mendekat pada siapa yang tulus dalam berkarya. Kalau pun belum, artinya mereka masih menguji ketulusanmu, kesetiaanmu, untuk terus berkarya.

Jadi, Teruslah berkarya

"Do what you love or love what you do"

Kerjakan apa yang Anda cintai atau cintai apa yang Anda kerjakan

MENULIS BISA JUGA UNTUK MENGINGAT HAL PENTING

Rival Ardiles 12/16/2014 Add Comment


Pernahkah kalau mau belanja, kamu menulis daftar belanjaan agar tidak lupa?




Atau pernahkah kamu menulis jadwal apa yang akan dikerjakan, atau menulis resolusi?



Atau mungkin juga kamu sering menulis di kertas post-it dan menempelnya di meja, lemari, atau komputer untuk mengingatkan tentang tugas-tugas yang harus kamu kerjakan?

Atau kalau waktu sekolah, mungkin pernah mendapat hukuman dan harus menulis kata "saya tidak akan mengulanginya lagi," atau pun kata-kata sejenisnya.

Menulis memang juga biasa dikerjakan orang untuk mengingat hal penting. 

Ketika ada hal penting tentang kehidupan kamu, perjuangan kamu, atau apa pun itu, memang lebih baik dituliskan. 

Selain untuk mengingat bagi diri sendiri, juga bisa menjadi manfaat bagi yang membacanya. Karena setiap orang punya pengetahuan dan pengalaman yang berbeda. 


Selain itu, banyak juga orang-orang yang telah mencapai kesuksesannya rupanya telah dahulu telah menuliskan impiannya. 

Dan karena mereka menuliskan impiannya, mereka selalu ingat akan impiannya tersebut. Yang mereka perjuangkan dan akhirnya bisa mereka raih.

Banyak Cara Menerbitkan buku dan jadi Penulis, Ini Caranya

Rival Ardiles 9/30/2014 8 Comments


Banyak orang yang ingin jadi penulis sukses. Banyak orang ingin seperti Raditya Dika, Dewi Lestari, Andrea Hirata, atau penulis besar lainnya.

Untuk menjadi penulis besar seperti mereka memang tak mudah. Kadang, untuk menembus penerbit besar saja sudah susah bukan main.

Tapi sulit bukan berarti tak ada jalan. Jalan untuk menjadi penulis sukses selalu terbuka. 

Penulis besar pun berjuang untuk menerbitkan bukunya. Sebagai contoh misalnya, J.K Rowling dengan karyanya yaitu Harry Potter, ternyata awalnya tak mudah untuk menerbitkan naskah yang ia tulis. Naskah tersebut sempat ditolak 12 penerbit sebelum akhirnya diterbitkan dan sukses menjadi buku paling laris yang membuatnya kaya raya.

Selain J.K Rowling pun banyak penulis sukses yang sempat mengalami banyak penolakan naskah. Salah satu yang paling fonomenal adalah Kathryn Stockett yang menulis Novel The Help. Naskah novel tersebut sempat ditolak 60 kali. Sekali lagi, ditolak penerbit 60 KALI sebelum akhirnya diterbitkan dan jadi best seller.

Ketika naskah kita ditolak penerbit, jangan pernah berhenti untuk berjuang. Seperti yang dilakukan oleh J.K Rowling, Kathryn Stockett, dan penulis sukses lainnya.

Tapi saat ini banyak cara untuk menerbitkan buku dan jadi penulis, tak selalu harus melalui jalur penerbitan mayor. Ada banyak penulis sukses yang mengawali suksesnya menerbitkan buku dengan cara self publishing. Salah satunya adalah Dewi Lestari yang mengawali menerbitkan buku dengan menerbitkannya sendiri sebelum akhirnya ada penerbit besar yang tertarik untuk menerbitkan karyanya.

Selain Dewi Lestari, ada juga Clara Eng, seorang penulis produktif yang buku-bukunya best seller juga mengawali suksesnya dengan menerbitkan buku sendiri sebelum GPU tertarik menerbitkan karyanya. Selain itu, AA Gym, Ary Ginanjar Agustiar (pendiri ESQ) juga menerbitkan bukunya dengan cara self publishing dengan mendirikan penerbitan sendiri.

Selain mereka, banyak penulis-penulis luar yang sukses menjual bukunya dalam bentuk digital melalui Amazon Kindle. Salah satunya adalah Novelis John Locke yang mampu menjual bukunya lebih dari 1 juta ebook yang membuatnya kaya raya.

Jadi, selain menerbitkan buku melalui penerbit mayor, untuk menerbitkan buku bisa juga melalui penerbitan sendiri. Selain itu bisa juga menerbitkan melalui penerbit indie seperti Rasibook yang tidak menolak Naskah. Untuk info silakan klik Tentang Rasibook.

Apa pun cara yang dipilih untuk menerbitkan buku adalah pilihan masing-masing penulis. Namun tentu jika karya penulis ingin dibaca oleh banyak orang, penulis harus juga berupaya untuk mempromosikan karyanya.

Sebagai contoh Raditya Dika misalnya. Awalnya buku Raditya Dika tak terlalu laku dipasaran. Namun ia gencar mempromosikan karyanya di media sosial hingga karyanya dikenal dan laku dipasaran. Begitu pula yang dilakukan penulis-penulis lainnya.

Apalagi jika nama kita belum dikenal sebagai penulis buku oleh banyak orang. Selain itu, sebagai penulis juga harus selalu memperbaiki karyanya agar pembaca semakin nyaman membaca karya-karya yang kita buat.

SHARE YA ^_*

Keunggulan Buku Digital dibandingkan Buku Cetak

Rival Ardiles 7/16/2014 1 Comment

Di era digital saat ini buku cetak pun bisa digantikan dengan buku digital. Walaupun memang, membaca dengan buku cetak lebih menyentuh. Tapi di sisi lain, buku digital memiliki beberapa keuntungan dibandingkan buku cetak:

1. Ramah Lingkungan

Buku cetak menggunakan kertas, dan kertas dibuat dengan menebang pohon-pohon dan hutan-hutan, sehingga buku digital lebih ramah lingkungan dibandingkan buku cetak.

2. Lebih simpel dan tak memakan tempat

Menyimpan koleksi buku cetak tentu membutuhkan tempat seperti rak buku, lemari dan sebagainya. Sedangkan buku digital tak memakan tempat karena bisa disimpan di komputer, laptop, I pad, dan bahlan smart phone hingga bisa dibawa ke mana-mana.

3. Lebih murah

Mencetak buku tentu membutuhkan biaya, begitu pun dengan mendistribusikannya. Dengan adanya buku digital, tentu biaya bisa jauh lebih murah.


Dengan adanya buku digital, bisa menjadi alternatif bagi para pembaca.
Jika anda ingin menerbitkan buku di Rasibook. Kami telah bekerja sama dengan beberapa penyedia aplikasi toko buku digital seperti Scoop, Mahoni, dan Wayang Force. Buku anda akan dijual melalui Appstore, Windows Store, dll. Silakan kirimkan naskah anda melalui form di http://www.rasibook.com/p/paket-penerbitan.html

DITOLAK PENERBIT 60 KALI SEBELUM NOVELNYA BEST SELLER

Rival Ardiles 7/16/2014 Add Comment


Kalau kamu baru beberapa kali ditolak penerbit lalu berhenti menulis, belajarlah dari penulis yang satu ini. Penulis yang naskahnya sempat ditolak 60 kali sebelum diterbitkan dan menjadi best seller.

Kathryn Stockett mulai menulis novel yang berjudul The Help pada tahun 2001. lalu Novel tersebut selesai tahun 2006. 

Ia kemudian menawarkan naskahnya ke sejumlah penerbit melalui agen. Ternyata tawaran pertama ditolak. 

Ia mencoba merevisi dan beberapa bulan kemudian menawarkannya lagi pada beberapa agen lain. Hasilnya, masih ditolak. “Setidaknya ada 15 yang menolak,” katanya.


Ia mencoba bertanya pada teman-temannya, kira-kira apa yang membuat novelnya yang bercerita tentang pembantu kulit hitam di keluarga kulit putih tahun 1960-an ini tidak menarik. 

Banyak dari teman-temannhya yang menghibur dan kemudian memintanya menulis novel lain. Padahal, menurut Stockett, ia tak akan membuat novel berikutnya kalau The Help belum diterbitkan.

Setelah itu ia mencoba menawarkannya lagi pada sejumlah agen. Namun masih saja ditolak. Itu berarti ia sudah mendapat 40 kali penolakan. 

Tapi ia tetap bertahan, ia terus bejuang. Ia terus memperbaikinya. Kalau perlu mencari agen atau penerbit baru yang mungkin bersedia menerbitkannya. 

Teman-temannya sudah memberinya nasihat agar tak perlu bergantung pada novel itu. Tapi  Stockett tetap yakin, The Help novel yang bagus dan layak diterbitkan.

Ia kemudian memperbaikinya di sana-sini. Begitu sibuknya dengan draft buku itu, sampai-sampai menjelang kelahiran anak pertamanya ia masih memegang draft. 

Ketika didorong menuju tempat persalinan, seorang perawat memintanya untuk tidak terus menerus membaca. Dan dengan menyesal akhirnya draft itu ia serahkan ke sang suami.

Lima hari setelah kelahiran anaknya, Stockett menginap di hotel dan langsung mengetik untuk memperbaiki The Help. 

Setelah itu ia menawarkan novel itu ke sejumlah agen. “Akhirnya saya mendapat penolakan yang ke-60,” katanya.

Namun tawarannya yang ke-61 mendapat respon baik. Agen yang bernama Susan Ramer, bersedia menawarkan The Help ke penerbit Amy Einhorn Books. 

Lalu pada tahun 2009, akhirnya novel itu terbit dan menjadi novel best-seller di Amerika. 

Novel itu terbit setelah melalui proses lima tahun menulis, tiga setengah tahun mengalami 60 penolakan. 

Jika Kathryn Stockett butuh 60 kali penolakan agar naskahnya diterbitkan dan menjadi best seller. Tentu kita tak punya alasan untuk berhenti berkarya sampai karya itu diterbitkan.

Tapi saat ini Karya kita juga bisa diterbitkan secara indie sebagai pengalaman untuk menerbitkan buku. 

Terbitkan karyamu di Rasibook. Kami bekerja sama dengan beberapa toko buku digital seperti Scoop, Mahoni, dan Wayang Force, untuk memasarkan karya Anda.


Jadi, berapa kali Anda ditolak penerbit?
Yang pasti jangan pernah menyerah, teruslah berkarya.

Ini Alasan Penulis Memilih Self Publishing

Rival Ardiles 7/11/2014 Add Comment

Saat ini menerbitkan buku ada dua jalur, melalui mayor publishing dan juga melalui self publishing. Bagi kebanyakan orang tentu bisa menerbitkan buku di mayor publishing akan menjadi suatu kebanggaan. Tapi self publishing pun menjadi pilihan tersendiri bagi para penulis yang ingin menerbitkan naskahnya.

Berikut beberapa alasan para penulis yang memilih self publishing:

  •  Ditolak Penerbit Mayor 

    Dengan selektifnya penerbit mayor tentu banyak penulis yang ditolak oleh penerbit mayor. Tentu bukan berarti naskah mereka jelek. Karena penerbit punya pertimbangan tersendiri baik dari nilai jual maupun selera penerbit yang bersangkutan.

    Self publishing bisa menjadi alternatif bagi para penulis yang ingin menerbitkan naskahnya tanpa penolakan. Dengan menerbitkan bukunya, tentu penulis bisa lebih percaya diri untuk menghasilkan karya yang lebih baik lagi.

  • Proses diterbitkan Cepat  

    Jika memilih Mayor publishing tentu kita tak mengeluarkan biaya untuk menerbitkan buku. Namun proses untuk menerbitkan buku di mayor publishing bisa sangat lama. Apalagi bagi penulis pemula. Hal ini tentu bisa kita pahami karena mayor publishing mendapat naskah yang sangat banyak dan harus menyeleksinya secara ketat. Andai diterima pun ada antrian terbit yang juga bisa memakan waktu berbulan-bulan.
  • Naskahnya Tidak Ingin di Edit

    Ada pula di antara penulis yang memutuskan untuk menerbitkan buku secara self publishing  karena naskahnya tidak ingin diedit. Karena biasanya di mayor publishing naskah yang tadinya sudah capek-capek dibuat ada yang harus dipangkas banyak sekali. Tentu bagi penulis-penulis yang punya idealis tidak ingin naskah tersebut diubah.

    Penulis yang awalnya memutuskan untuk self publishing dengan alasan tidak ingin diedit adalah Dewi Lestari yang saat itu menerbitkan buku Supernova.


Beberapa Penulis yang Menulis dari Pengalaman

Rival Ardiles 7/07/2014 1 Comment
ketika kita binngung mau nulis apa, dan belum dapat ide. Cobalah pikirkan pengalaman temen-teman yang menarik. Siapa tau bisa dijadikan bahan dalam membuat tulisan. Karena banyak penulis yang sukses menerbitkan karya-karyanya yang berasal dari pengalaman. Walaupun ada juga di antara karya mereka berupa pengalaman yang didramatisir dan banyak ditambahkan.

Tapi apa pun itu, berikut beberapa penulis sukses yang menuliskan karyanya berasal dari pengalaman

1. Andrea Hirata

Andrea Hirata merupakan penulis yang sangat sukses dengan karyanya Tetralogi Laskar Pelangi. Novel itu terinspirasi dari pengalaman hidupnya saat menempuh pendidikan. Dari mulai sekolah di SD yang sangat memprihatinkan sampai bisa menuntut ilmu di luar negeri.

Dalam novel-novel karyanya memang banyak yang didramatisir, dan banyak pula yang menjadi pertanyaan. Misalkan apakah tokoh Lintang dan Arai benar-benar ada? Tapi yang pasti apapun itu, novel itu telah menjadi karya yang menginspirasi banyak orang.


2. Raditya Dika

Awalnya Raditya Dika senang menuliskan pengalaman lucunya di blog. Di antaranya pengalaman sialnya saat sekolah, kuliah, dan lain sebagainya. Kemudian ia mengirimkan naskahnya ke penerbit. Awalnya memang naskahnya selalu ditolak penerbit. Terlebih jenis karya tersebut tergolong baru pada saat itu. Akhirnya ada juga penerbit yang mau menerbitkan naskahnya walaupun ia harus presentasi dulu untuk meyakinkan penerbit.

Ketika awal bukunya terbit, sebenarnya bukunya tidak begitu laku. Tapi ia gencar melakukan promosi. Salah satu di antarnya dengan menyuruh pembaca untuk berfoto dengan bukunya dan menguploadnya di media sosial.

Kini buku-bukunya menjadi buku yang laris dipasaran, bahkan difilmkan. Ia pun menjadi pemerannya di film-film tersebut.

3. A. Fuadi

A. Fuadi merupakan penulis yang menulis buku Negeri 5 Menara. Ia menuliskan pengalamannya saat sekolah di madrasah hingga bisa sukses bekerja di luar negeri sebagai jurnalis. Awalnya ia sebenarnya tak ingin masuk madrasah. Awalnya ia ingin sekolah di SMA dan kuliah di ITB. Akan tetapi orang tuanya mengarahkannya untuk bersekolah di madrasah. Dan justru itulah ternyata yang terbaik buat hidupnya

Setelah Negeri 5 Menara, ia juga menulis Ranah Tiga Warna. Novel Negeri 5 Menara pun telah difilmkan.

 

4. Donny Dhirgantoro

Donny Dhirgantoro menjadi penulis sukses dengan karyanya yang berjudul 5 cm. Di buku tersebut ia menceritakan pengalamannya beserta para sahabatnya saat menaiki gunung Semeru. Lima sahabat itu merasa bosan tiap hari bertemu dan hanya mengerjakan itu-itu saja. Kemudian mereka memutuskan untuk tidak bertemu selama jangka waktu tertentu. Dan berjanji akan bertemu kembali pada tanggal yang telah ditetapkan. Pada saat itulah mereka memulai petualangannya menaiki gunung Semeru

Novel tersebut juga sukses difilmkan.



Nah, tentu penulis-penulis di atas sudah Anda kenal kan? Sekarang coba pikirkan pengalaman apa saja yang bisa Anda jadikan karya?

Yang Perlu dilakukan Penulis Setelah Bukunya Terbit

Rival Ardiles 7/07/2014 1 Comment

Setiap penulis pasti menginginkan bukunya terbit di sebuah penerbit. Nah, jika bukunya telah terbit lantas apa yang dilakukan penulis?

Berikut adalah hal yang perlu dilakukan penulis setelah bukunya terbit:

1. Membantu Mempromosikan Bukunya

Tentu setelah buku terbit tidak ada jaminan bahwa buku tersebut laris di pasaran. Penulis juga perlu membantu mempromosikan karyanya. Misalkan melalui social media ataupun seminar, bedah buku, dan lain sebagainya. Hal ini tidak wajib memang. Tapi tentu akan memberikan nilai tambah bagi penjualan bukunya. Seperti yang dilakukan Raditya Dika misalnya.

Pada saat pertama kali bukunya terbit, ternyata bukunya Raditya Dika tidak terlalu laku di pasaran. Kemudian ia gencar berpromosi. Salah satu di antaranya dengan menyuruh pembacanya berfoto dengan bukunya dan menguploadnya di social media.

Hingga kini buku-bukunya Raditya Dika selalu laris di pasaran.

2. Perbaiki Naskah Buku tersebut

Setelah bukunya terjual dan dibaca banyak orang, tentu ada kritik dari pembaca. Jika dalam buku itu terdapat kesalahan atau sesuatu yang kurang tentu sebagai penulis harus memperbaikinya agar di cetakan berikutnya bukunya lebih baik lagi.

3. Terus Berkarya

Seorang penulis tentu bukan hanya menerbitkan 1 buku kemudian berhenti berkarya. Tapi seorang penulis sejati terus menghasilkan karya walaupun namanya telah melambung dan telah mendapatkan royalty yang melimpah sekalipun.


Jika Anda ingin menerbitkan buku, silakan terbitkan karya Anda di Rasibook.com

Cara Mengirim Naskah Ke Penerbit dan 5 Hal Yang Harus diperhatikan

Rival Ardiles 7/07/2014 Add Comment



Diterbitkan oleh penerbit tentu merupakan hal yang paling diinginkan bagi para penulis. Sebelum Anda mengirimkan naskah ke penerbit, ada beberapa hal yang harus diperhatikan


1. Siapkan Naskah Yang Sudah Rapi


Jika ingin karya Anda dihargai oleh editor penerbit dan diterbitkan, Anda juga tentunya harus menghargai karya Anda. Siapkan naskah Anda yang sudah rapi. Bukan mengirimkan naskah yang masih berantakan. Apalagi mengirimkan naskah yang belum selesai. Perhatikan tata bahasa, penulisan yang benar, dan usahakan serapi mungkin. Pelajari Panduan Edit naskah di www.editnaskah.com. Untuk membuat layout buku bisa juga menggunakan super layouter di www.layoutbuku.com


2.  Pilih Penerbit yang Sesuai dengan Jenis Naskah Anda


Sebelum mengirim naskah, perhatikan apakah penerbit tersebut menerima naskah sesuai dengan naskah yang Anda kirimkan atau tidak. Misalkan tulisan Anda tentang Novel Islami. Tentu pilih penerbit yang menerbitkan Novel Islami.


3. Perhatikan Tata Cara Pengiriman dan Ketentuan Mengirim Naskah Ke Penerbit yang bersangkutan


Anda juga harus memperhatikan tata cara dan ketentuan pengiriman naskah ke penerbit yang bersangkutan. Misal, ada penerbit yang hanya menerima naskah dalam bentuk cetak, ada pula penerbit yang menerima naskah dalam bentuk file lewat email. Dalam ketentuan pun biasanya penerbit berbeda-beda. Misalkan untuk penerbit tertentu mensyaratkan naskah 100-150 halaman, kemudian ketentuan margin, dan ketentuan lain sebagainya. 


4. Kirimkan Naskah Beserta Sinopsis dan Biodata Penulis


Kirim naskah Anda beserta sinopsis dan biodata penulis. Jika perlu kirim pula proposal untuk meyakinkan penerbit yang bersangkutan.


5. Jangan Mengirim Naskah Ke Beberapa Penerbit Sekaligus


Ini etika yang perlu diperhatikan penulis. Kirimlah naskah Anda pada satu penerbit. Tunggu sampai penerbit tersebut menerima atau menolak naskah Anda. Kemudian Anda bisa kirim ke penerbit lainnya.


Itulah cara dan beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mengirim naskah ke penerbit. Selain kualitas naskah penting juga untuk memperhatikan apakah naskah memiliki nilai jual apa tidak. Untuk menulis buku yang bernilai jual bisa pelajari di bit.ly/jmbbj

Jika ingin menerbitkan buku di Rasibook silakan kirimkan naskah ke penerbitrasibook@gmail.com dan isi form penerbitannya. Info lengkapnya silakan lihat di http://www.rasibook.com/p/paket-penerbitan.html

Bisa juga menggunakan cover desain sendiri. Cara membuat desain cover buku dengan mudah  bisa dilihat di www.powercover.rasibook.com



4 HAL YANG DIPERTIMBANGKAN PENERBIT DALAM MENERIMA NASKAH

Rival Ardiles 6/30/2014 Add Comment



Mungkin kamu sebagai penulis seringkali ditolak oleh penerbit. Ada beberapa hal yang membuat penerbit menolak naskah kamu.
 

Tentu penerbit, terutama penerbit besar biasanya banyak mendapatkan kiriman naskah sehingga mereka akan menyeleksi secara ketat. Hal yang dipertimbangkan adalah sebagai berikut:

1. Kesesuaian dengan penerbit

Jika naskah dirasa tidak sesuai untuk diterbitkan di penerbit tersebut, tentu naskah akan ditolak. Misalkan, kamu punya naskah islami, kirimlah ke penerbit yang menerbitkan naskah islami.


Atau kamu punya naskah tentang komputer, maka kirimkan ke penerbit yang biasa menerbitkan buku yang sejenis.


2. Kualitas Naskah

Kualitas naskah tentu menjadi faktor terbesar dalam penilaian. Naskah yang masuk ke redaksi penerbit, biasanya sangat banyak. Tentu mereka akan menyeleksi naskah yang memiliki kualitas terbaik menurut penilaian mereka. Karena penerbit juga ingin memuaskan pembaca yang membaca buku terbitan mereka.


Hal awal yang terpenting adalah tidak terdapat banyak kesalahan penulisan pada naskah tersebut. Maka dari itu sebelum naskah dikirimkan, penting untuk melakukan self editing, atau mengedit terlebih dahulu naskah tersebut.

Untuk menguasai ilmunya, pelajari Panduan Rahasia Edit Naskah di www.editnaskah.com


3. Penulis

Penulis yang telah terkenal akan lebih mudah diprioritaskan. Walaupun bukan faktor penentu.


Selain itu, penulis yang punya keterampilan atau keahlian di bidang tertentu, tentu akan lebih besar peluangnya untuk naskahnya diterima jika menulis tentang bidang yang menjadi keahliannya.



Misalkan kamu seorang pemain gitar dan kamu mengirimkan naskah cara memainkan gitar.


4. Nilai jual


Ini salah satu hal yang terpenting juga. Karena penerbit tentu tak mau usahanya rugi karena menerbitkan buku yang tak punya nilai jual. Buku yang memiliki nilai jual akan mendapat prioritas.

Naskah harus punya target market. Apakah target marketnya anak-anak, remaja, atau lainnya. Naskah juga harus memiliki keunikan dibanding naskah lainnya. 

Agar buku memiliki nilai jual, pelajari Jurus Menulis Buku Bernilai Jual di bit.ly/jmbbj




Jadi penting untuk mempelajari penerbit yang sesuai untuk menerbitkan naskah Anda. Lalu Anda juga harus memperhatikan kualitas naskah Anda, dan lebih bagus lagi kalau Anda bisa meyakinkan penerbit bahwa karya anda memiliki nilai jual. 



 

Namun jika masih ditolak penerbit, anda bisa terbitkan karya di www.rasibook.com yang 99,99% tidak menolak naskah dengan paket penerbitan yang bisa dipilih sesuai kebutuhan naskah.

Selain menguasai ilmu dan teknik edit naskah serta jurus menulis buku bernilai jual, jika ingin menerbitkan naskah sendiri penting juga untuk mengusai layout buku agar tak perlu lagi membayar jasa layout buku. Sekarang untuk membuat layout buku bisa dengan mudah dan cepat menggunakan 202 template Super Layouter di www.layoutbuku.com

Selain itu, penting juga untuk bisa membuat desain cover sendiri agar tak perlu membayar jasa desain cover. Untuk membuat desain cover dengan mudah bisa menggunakan Power Cover di www.powercover.rasibook.com

Simak juga di: 

Ini 6 Manfaat Mengikuti event atau Lomba Menulis

Rival Ardiles 4/25/2014 Add Comment

Saat ini banyak event-event atau lomba menulis. Baik yang berhadiah besar atau pun kecil. Dengan mengikuti event atau lomba menulis, sebenarnya ada beberapa manfaat yang bisa kita rasakan. Selain mungkin mendapatkan hadiahnya.

Berikut beberapa manfaat yang bisa kita petik dengan mengikuti event atau lomba penulisan:

> Mengasah otak untuk mencari ide

 Biasanya event penulisan memiliki tema tertentu dengan aturan tertentu. Hal itu tentu mengasah otak kita untuk mencari ide dalam berkarya sesuai dengan tema yang telah ditentukan.

> Melatih disiplin menulis

Setiap event penulisan tentu ada deadlinenya sebagai batas akhir pengiriman naskah. Itu artinya kita dilatih untuk disiplin membereskan tulisan kita sebelum waktu yang telah ditentukan. Baca juga tips disiplin menulis

> Memperbanyak pengalaman menulis

Semakin sering mengikuti event penulisan, kita akan semakin banyak pengalaman. Semakin tau apa yang harus diperbaiki dari tulisan kita.

> Memperbanyak karya

Karya-karya yang lolos biasanya dibukukan ataupun jika tidak, berarti anda punya tambahan koleksi karya yang sewaktu-waktu nantinya bisa dibukukan jika dikumpulkan.

> Mengenal penulis-penulis lain

Dengan mengikuti event-event penulisan, anda pun bisa mengenal penulis-penulis pemula lainnya lewat jejaring sosial ataupun lainnya.

> Memungkinkan mendapatkan hadiah

Tentu dengan mengikuti lomba-lomba menulis anda juga berpeluang mendapatkan hadiahnya. Walaupun jika tak menang pun sebenarnya anda tetap mendapat manfaatnya.


Mungkin ada beberapa manfaat lagi yang bisa kita petik dengan mengikuti event penulisan. Jika anda ingin menambahkan, silakan komentar di bawah. Selamat berkarya

Tips dan cara mengirimkan tulisan ke media masa

Rival Ardiles 2/07/2014 Add Comment

Jika tulisan-tulisan panjang bisa diterbitkan menjadi buku. Tulisan pendek pun bisa diterbitkan menjadi buku kumpulan atau antologi, atau anda juga bisa kirimkan ke media masa untuk diterbitkan. Baca dulu macam-macam tulisan pendek. Tentukan tulisan apa yang akan anda kirimkan ke media masa.

Berikut langkah selanjutnya untuk mengirimkan naskah ke media masa:

1. Buat tulisan yang menarik

Tentu tulisan Anda harus menarik, renyah, dan mudah dipahami agar media masa mau menerbitkan tulisan Anda.

Anda bisa membuat artikel, cerpen, puisi, atau tulisan lainnya. Yang penting, tulisan Anda harus menarik untuk dibaca.

2. Pilih tulisan yang sesuai temanya dengan waktu.

Anda bisa menuliskan tema tulisan anda dengan waktunya. Misalkan Anda menuliskan opini Anda tentang acara agustusan pada bulan agustus, atau menulis tentang perayaan tahun baru pada saat menjelang tahun baru. Tapi ini tergantung dari jenis tulisan Anda.

Pembaca tentu akan tertarik dengan tulisan yang berkaitan dengan apa yang terjadi di masa kini. 

3. Sesuaikan dengan media masa yang anda kirimkan


Tentunya tulisan anda juga harus sesuai dengan media masa yang bersangkutan. Karena media masa memiliki segmentasi tertentu ada yang tentang bisnis, politik, dan lain sebagainya. 

Dari media tersebut coba perhatikan bagian mana yang merupakan tulisan dari pengirim. Silakan lihat daftar media masa yang menerima tulisan.

4. Jangan kirimkan ke banyak media masa sekaligus


  Biasanya ada juga penulis yang langsung mengirim ke banyak media masa sekaligus. Sebaiknya hal ini dihindari. 

Kirim naskah anda pada satu media masa. Jika ditolak, baru kirim ke media masa yang lainnya.

Itulah beberapa tips dan cara mengirim tulisan ke media masa. 

Selamat berkarya :)

Macam-macam tulisan Pendek

Rival Ardiles 2/07/2014 Add Comment


Tulisan pendek adalah tulisan yang hanya satu atau beberapa halaman saja.

Berikut beberapa jenis tulisan pendek:


1. Cerpen

   Cerpen merupakan cerita pendek yang biasanya terdiri dari 3-10 halaman.

2. Artikel

   Artikel merupakan tulisan yang membahas tentang suatu bahasan sesuai dengan tujuan tertentu. 

3. Esai

   Esai banyak macamnya. Bisa berupa opini, bisa juga berupa karangan lainnya.

4. Puisi

   Puisi atau juga sajak merupakan karya tulis yang terdiri dari beberapa bait dengan kata-kata yang dibuat indah.

5. Pantun

   Pantun adalah tulisan yang dibuat dengan akhiran yang seirama.


Dari tulisan pendek itu bisa juga dikumpulkan untuk menjadi buku antologi. Atau jika anda ingin menerbitkan ke media masa pun bisa kirim ke media masa. Atau anda juga bisa mempublikasikannya melalui blog pribadi dan lain sebagainya.

Jenis-jenis Buku

Rival Ardiles 2/07/2014 Add Comment

Hal pertama di Langkah-langkah menulis buku tentu menentukan buku jenis apa yang akan anda tulis. Ada banyak jenis buku yang dapat anda tulis. Berikut beberapa jenis-jenis buku:

> Novel

  Novel merupakan karya fiksi berupa cerita yang saling berkaitan dalam buku tersebut. Panjangnya lebih panjang dari 40.000 kata.
   Novel sendiri dibagi-bagi lagi dalam beberapa genre. Silakan baca macam-macam genre Novel.

> Komik

  Komik adalah suatu buku yang berisi gambar-gambar tidak bergerak yang diisi dialog atau kata-kata di dalamnya untuk menceritakan cerita yang dimaksud.

> Antologi (kumpulan)

  Buku antologi terdiri dari kumpulan-kumpulan tulisan yang tidak berkaitan. Namun masih satu jenis tulisan dan biasanya juga satu tema.

  Antologi biasanya berupa kumpulan cerpen, kumpulan puisi, kumpulan esai, dan lain sebagainya. Dari masing-masing jenis tersebut dibagi lagi menjadi beberapa jenis.

> Biografi

  Biografi merupakan buku yang berisi kisah hidup seseorang. Biasanya biografi dibuat oleh orang-orang populer atau orang yang berpengaruh.

> Dongeng

  Dongeng merupakan buku yang berisi kisah fiktif yang berasal dari khayalan dan imajinasi. Biasanya dongeng adalah sesuatu yang mustahil dalam dunia nyata.

> Novelet

  Novelet merupakan cerita yang terlalu pendek untuk disebut Novel, namun juga terlalu panjang untuk disebut Cerpen. Biansanya berkisar antara 40-50 halaman.

> Catatan hairan (jurnal/diary)

  Catatan harian adalah buku yang dibuat dari catatan harian atau jurnal atau diary yang ditulis.

> Karya ilmiah

  Karya ilmiah adalah buku yang berupa laporan dari suatu penelitian atau percobaan dan sebagainya.

> Kamus

  Kamus adalah buku acuan untuk mengalihkan dari bahasa yang satu ke bahasa yang lainnya. Atau untuk memberikan penjelasan dari kata-kata dalam suatu bahasa.

> Panduan

  Panduan adalah buku yang berisi panduan atau tata cara mengenai hal-hal tertentu.


Itulah jenis-jenis buku. Tentu selain yang disebutkan di atas masih ada beberapa lagi jenis-jenis buku yang disebutkan.

Tapi dari jenis-jenis buku di atas anda bisa mulai memikirkan untuk membuat jenis buku yang mana. Setelah itu baca langkah-langkah menulis buku.

Langkah-langkah Menulis Buku

Rival Ardiles 2/07/2014 Add Comment

Jika anda ingin menulis sebuah buku. Mungkin langkah-langkah menulis buku berikut ini bisa menjadi inspirasi:
Simak video di channel Rasibook berikut ini

> Tentukan jenis buku


 Tentukan apa jenis buku yang Anda buat. Apakah berupa novel, esai, ilmu pengetahuan, kumpulan cerpen atau apa.

Setelah menentukan jenis buku, lalu Anda pun tentukan jenisnya secara lebih spesifik lagi. Misalnya Anda ingin menulis sebuah novel. Tentukan novel genre apa yang Anda ingin tulis.

Apakah bergenre romantik, ilmiah, inspiratif, atau macam-macam genre-genre novel lainnya.

> Tentukan Tema dan Judul

Tag, Buku, Memilih, Undian, Surat Suara

Setelah menentukan jenis buku yang ingin Anda buat, lalu Anda bisa tentukan temanya.

Misalkan Anda ingin menulis buku novel romantik. Lalu Anda tentukan temanya, misalnya tentang perjuangan sepasang kekasih untuk hidup bersama.

Setelah itu Anda tentukan judulnya. Misalnya Anda beri judul "Cinta Rojali dan Juleha"

> Buat kerangka buku


 Langkah selanjutnya, Anda bisa membuat kerangka buku tersebut. Tuliskan tentang apa yang akan dibahas dalam buku tersebut.

Jika anda memilih novel, tentukan kerangka ceritanya seperti apa. Sebenarnya bisa Anda tulis atau cukup anda pikirkan. Tapi sebaiknya Anda tulis agar tulisan anda nantinya lebih terarah.

Misalnya Anda menulis novel berjudul "Cinta Rojali dan Juleha". Kemudian Anda buat kerangka sederhana seperti ini:

- Pertemuan Rojali dan Juleha
- Rojali dan Juleha mengutarakan perasaan masing-masing.
- Pertentangna dari orang tua Rojali dan Juleha
- Munculnya orang ketiga
- Rojali dan Juleha akhirnya menikah

> Mulai mengembangkan kerangka buku

Pengusaha, Startup, Start-Up, Pria

Mulailah menulis dan mengembangkan kerangka yang Anda buat seperti contoh di atas tadi.

Keluarkan ide yang telah anda pikirkan untuk membuat buku tersebut hingga naskah selesai.

Dalam prosesnya, bisa jadi ada beberapa perubahan dari kerangka yang telah Anda buat. Yang terpenting jalur ceritanya atau susunan bukunya telah Anda buat.

> Baca kembali berulang-ulang dan perbaiki


Setelah Anda menulis dan terbentuklah sebuah naskah buku, Anda perlu membaca kembali karya yang telah Anda buat tersebut.

Anda cek apakah naskah yang anda buat sudah enak dibaca, sudah tersusun dengan rapi, penggunaan kata-katanya sudah benar atau belum.

Jika perlu Anda baca berulang-ulang beberapa kali supaya menghasilkan karya yang lebih baik. lakukanlah self editing. Panduan Edit Naskah bisa dipelajari di www.editnaskah.com

Setelah jadi sebuah naskah, anda bisa mengirimkan ke penerbit untuk diterbitkan. Anda bisa mengirimkan ke penerbit mayor atau indie, silakan baca perbedaan penerbit indie dan mayor.

Agar Bisa menulis buku dengan cepat, silakan pelajari di Bisa Menulis 1 Buku dalam 5 Hari

Lalu bagaimana agar naskah yang kita tulis memiliki nilai jual, agar diterima penerbit dan buku yang diterbitkan bisa laris? Pelajari di >> Jurus Menulis Buku Bernilai Jual

Selamat berkarya :)
 

Cara Membedakan ISBN asli atau palsu

Rival Ardiles 2/01/2014 Add Comment

Pengertian ISBN

ISBN adalah singkatan dari International Standard Book Number. Artinya buku yang ber-ISBN telah terdaftar secara internasional. Nomor ISBN tidak bisa dipergunakan secara sembarangan, diatur oleh sebuah lembaga internasional yang berkedudukan di Berlin, Jerman.

ISBN berfungsi untuk memberikan identitas pada sebuah buku. Nomer ISBN di setiap buku tentunya pasti berbeda-beda. Oleh karena itu ISBN juga berfungsi untuk memudahkan proses penjualan di toko buku, pendistribusian, dll.

ISBN tidak ada kaitannya dengan perizinan. Buku yang terbit tanpa ISBN pun tetap halal. Hanya saja biasanya di toko-toko buku mensyaratkan buku yang di jual harus ber-ISBN untuk memudahkan proses pendataan, penjualan, pendistribusian.

Saat ini cukup banyak penerbit indie yang menerima jasa layanan penerbitan. Namun ternyata ada juga beberapa penerbit indie yang memalsukan ISBN. Hal ini mungkin dikarenakan penerbit tersebut belum bisa memenuhi syarat untuk mengajukan nomer ISBN.

Berikut adalah syarat-syarat bagi penerbit baru yang ingin mengajukan ISBN:

1. Mengisi formulir surat pernyataan disertai dengan stempel penerbit dengan menunjukkan bukti legalitas penerbit atau lembaga yang bertanggung jawab (akta notaris)

2. Membuat surat permohonan atas nama penerbit (berstempel) untuk buku yang akan diterbitkan

3. Mengirimkan atau melampirkan fotokopi

   - Halaman Judul
   - Balik Halaman Judul
   - Daftar Isi
   - Kata Pengantar

Mungkin penerbit yang memalsukan nomer ISBN belum mampu memenuhi syarat yang pertama dimana penerbit haruslah memiliki akta notaris. Artinya harus legal dengan bentuk PT atau CV.

Tapi bagi penulis tak perlu cemas, karena ada beberapa cara untuk menilai apakah ISBN dari penerbit yang menerbitkan buku anda asli atau palsu.

Cara membedakan ISBN asli dan palsu


Saat ini, penerbit indie semakin banyak. Tapi kadang ada juga penerbit yang memalsukan nomer ISBN. Tidak mengajukan kepada perpustakaan nasional. Mungkin karena penerbit tersebut belum memenuhi syarat atau entah apa alasannya.

Tapi bagi Anda para penulis, berikut beberapa cara untuk membedakan ISBN asli atau palsu agar Anda tidak tertipu:

1. ISBN terdiri dari 13 nomer

   Jadi, apabila ISBN ada lebih atau kurang dari 13 nomer, patut dipertanyakan.

2. Nomer terdiri atas 5 bagian

   Masing-masing bagian dipisahkan dengan tanda strip (-)
   Contoh : ISBN 978-602-8519-93-9
   Nomer tersebut terdiri dari :
  
    Angka pengenal produk terbitan buku dari EAN (Prefix identifier) = 978
    Kode kelompok (group identifier) = 602 (Default)
    Kode penerbit (publisher prefix) = 8519
    Kode Judul (title identifier) = 93
    Angka pemeriksa (check digit) = 9

Kemungkinan digit pertama dan kedua setiap menerbitkan buku sama, jika berbeda patut dipertanyakan.

Dan sebuah penerbit yang menerbitkan buku digit ketiga pasti selalu sama karena merupakan kode penerbit, apabila berbeda patut dipertanyakan.

3. Anda bisa mencari nama penerbit di web ISBN

Silakan buka web www.isbn.pnri.go.id, kemudian cari nama penerbit apakah sudah terdaftar di web tersebut atau belum.



Update di tampilan web yang baru:


Misalkan contoh gambar di atas adalah penerbit CV. Rasi Terbit yang merupakan perusahaan penerbitan Rasibook.com telah terdaftar di web tersebut dan bisa mengajukan ISBN untuk buku terbitannya.

4. Minta screen shoot ISBN buku anda di web tersebut

Jika anda masih juga belum yakin dengan ISBN buku Anda apakah asli atau palsu, Anda bisa minta ke penerbit yang bersangkutan untuk membuktikannya.


Di sana anda bisa cek judul buku Anda, pengarang yaitu Anda, dan nomer ISBN buku Anda


Itulah beberapa cara untuk membedakan ISBN asli atau palsu.

Tapi jika Anda telah percaya dengan penerbit yang menerbitkan buku Anda, Anda tak perlu repot-repot melakukan hal di atas. Semoga bermanfaat ^_^

Macam-macam Majas Sindiran

Rival Ardiles 1/31/2014 Add Comment

Majas Sindiran ialah kata-kata kiasan yang menyatakan sindiran untuk meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap pendengar atau pembaca

Macam-macam majas sindiran


1) Ironi

Ironi adalah majas yang menyatakan hal yang bertentangan untuk menyindir.

Contoh:
a) Pagi sekali kau datang, kita sudah mau pulang..
b) Bagus sekali tulisanmu sampai tidak dapat dibaca.

2) Sinisme

Sinisme adalah majas yang menyatakan sindiran secara langsung.

Contoh :
a) Perkataanmu tadi tidak pantas diucapkan oleh orang terpelajar sepertimu.
b) Lama-lama aku bisa jadi gila melihat kelakuanmu itu.

3) Sarkasme

Sarkasme adalah majas sindiran yang paling kasar. Majas ini biasanya diucapkan oleh orang yang sedang marah.

Contoh:
a) Mau muntah aku melihat wajahmu, pergi kamu!
b) Dasar keledai, hal itu saja kamu tidak tau!


Itulah beberapa macam majas sindiran dan contohnya.

Macam-macam Majas Penegasan

Rival Ardiles 1/31/2014 Add Comment

Majas Penegasan adalah kata-kata kiasan yang menyatakan penegasan untuk meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap pendengar atau pembaca.

Macam-macam majas penegasan


1) Pleonasme

Pleonasme adalah majas yang menggunakan kata-kata secara berlebihan dengan maksud menegaskan arti suatu kata.

Contoh:
a) Semua siswa yang di atas agar segera turun ke bawah.
b) Yang dibelakang harap maju ke depan.

2) Repetisi

Repetisi adalah majas yang menggunakan perulangan kata-kata sebagai penegasan.

Contoh:
a) Dialah yang kutunggu, dialah yang kunanti, dialah yang kuharap.
b) Sebagai negara yang besar, negara yang banyak jumlah penduduknya, negara yang kaya akan sumber daya alamnya, seharusnya Indonesia tidak tertinggal dari negara lain.

3) Paralelisme

Paralelisme adalah majas yang menggunakan perulangan, biasanya ada di dalam puisi.

Contoh:
Hidup itu perjuangan,
Hidup itu pengorbanan,
Hidup itu indah,


4) Tautologi

Tautologi adalah majas penegasan dengan mengulang beberapa kali sebuah kata dalam sebuah kalimat dengan maksud menegaskan.

Contoh:
a) Bukan, bukan, bukan itu maksudku. Aku hanya ingin bertukar pikiran saja.
b) Seharusnya sebagai sahabat kita hidup rukun, akur, dan tentram.

5) Klimaks

Klimaks adalah majas yang menyatakan beberapa hal berturut-turut dan makin lama makin meningkat.

Contoh:
a) Semua orang mulai anak-anak, remaja, hingga orang tua ikut antri minyak.
b) Kepala desa, gubernur, bahkan presiden sekalipun pernah berkunjung kesini.

6) Antiklimaks

Antiklimaks adalah majas yang menyatakan beberapa hal berturut-turut yang makin menurun.

Contoh :
a) Kepala sekolah, guru, dan siswa juga hadir dalam acara syukuran itu.
b) Di kota dan desa hingga pelosok kampung semua orang senang memainkan bulutangkis.

7) Retorik

Retorik adalah majas yang berupa kalimat tanya namun tak memerlukan jawaban. Tujuannya memberikan penegasan, sindiran, atau menggugah.

Contoh:
a) Kata siapa cita-cita bisa didapat cukup dengan sekolah formal saja?
b) Apakah ini orang yang selama ini kamu banggakan ?

Itulah beberapa macam majas penegasan dan contohnya


Macam-macam Majas Pertentangan

Rival Ardiles 1/31/2014 Add Comment

Majas Pertentangan adalah kata-kata kiasan yang menyatakan pertentangan dengan yang dimaksud oleh pembicara atau penulis untuk meningkatkan kesan dan pengaruhnya kepada pembaca atau pendengar.

Macam-macam Majas Pertentangan


1) Antitesis

Antitesis adalah majas yang menggunakan pasangan kata yang berlawanan artinya.

Contoh:
a) Tua muda, besar kecil, ikut meramaikan perayaan itu.
b) Baik buruknya cuaca tak menjadi halangan kegiatan tersebut.

2) Paradoks

Paradoks adalah majas yang mengandung pertentangan antara pernyataan dan fakta yang ada.

Contoh;
a) Aku merasa sendiri di tengah kota yang ramai ini.
b) Hatiku merintih di tengah hingar bingar pesta yang sedang berlangsung ini.

3) Hiperbola

Majas hiperbola adalah majas yang berupa pernyataan berlebihan dari kenyataannya untuk memberikan kesan mendalam atau meminta perhatian.

Contoh:
a) Suaranya menggelegar membelah langit.
b) Ia berlari secepat kilat.

4) Litotes

Litotes adalah majas yang berlawanan dari kenyataannya dengan mengecilkan atau menguranginya. Tujuannya untuk merendahkan diri.

Contoh:
a) Makanlah seadanya hanya dengan nasi dan air putih saja.
b) Setetes darah anda sangat berarti buat mereka.


 Itulah beberapa macam majas Pertentangan dan contohnya yang bisa anda gunakan untuk membuat karya anda lebih bagus.

Macam-macam Majas Perbandingan dan Contohnya

Rival Ardiles 1/30/2014 1 Comment


Majas Perbandingan ialah kata-kata kiasan yang menyatakan perbandingan untuk meningkatkan kesan terhadap pendengar atau pembaca. Anda bisa menggunakan beberapa jenis majas perbandingan dalam tulisan anda. Majas Perbandingan terdiri dari:

1) Asosiasi atau Perumpamaan

Majas asosiasi atau perumpamaan membandingan dua hal yang pada dasarnya berbeda, tetapi  dianggap sama. Majas ini ditandai oleh penggunaan kata bagai, bagaikan, seumpama, seperti, dan laksana.

Contoh :
  • Semangatnya keras bagaikan baja.
  • Mukanya pucat bagai mayat.
  • Wajahnya kuning bersinar bagai bulan purnama

2) Metafora

Metafora adalah majas yang mengungkapkan ungkapan secara langsung berupa perbandingan analogis yang menggunakan kiasan sebagai pembandingnya

Contoh:
  • Engkau belahan jantung hatiku sayangku. (sangat penting)
  • Raja siang keluar dari ufuk timur
  • Jonathan adalah bintang kelas dunia.
  • Harta karunku (sangat berharga)
  • Dia dianggap anak emas majikannya.
  • Perpustakaan adalah gudang ilmu.

3) Personifikasi

Personifikasi adalah majas yang membandingkan benda-benda tak bernyawa seolah-olah memiliki sifat dan kemampuanseperti bernyawa.

Contoh:
  • Badai mengamuk dan merobohkan rumah penduduk.
  • Ombak berkejar-kejaran ke tepi pantai.
  • Peluit wasit menjerit panjang menandai akhir dari pertandingan tersebut.

4) Alegori

Alegori adalah majas yang menyatakan dengan cara lain, melalui kiasan atau penggambaran.

Contoh:
Perjalanan hidup manusia seperti sungai yang mengalir menyusuri tebing-tebing, yang kadang-kadang sulit ditebak kedalamannya, yang rela menerima segala sampah, dan yang pada akhirnya berhenti ketika bertemu dengan laut.

5) Simbolik

Simbolik adalah majas yang melukiskan sesuatu dengan menggunakan benda, binatang, atau tumbuhan sebagai simbol atau lambang.

Contoh:
  • Ia terkenal sebagai buaya darat.
  • Rumah itu hangus dilalap si jago merah.
  • Bunglon, lambang orang yang tak berpendirian
  • Melati, lambang kesucian
  • Teratai, lambang pengabdian

6) Metonimia

Metonimia adalah majas yang menggunakan ciri atau lebel dari sebuah benda untuk menggantikan benda itu.Pengungkapannya berupa penggunaan nama untuk benda lain yang menjadi merek, ciri khas, atau atribut.

Contoh:
  • Di kantongnya selalu terselib gudang garam. (maksudnya rokok gudang garam)
  • Setiap pagi Ayah selalu menghirup kapal api. (maksudnya kopi kapal api)
  • Ayah pulang dari luar negeri naik garuda (maksudnya pesawat)

7) Sinekdok

Sinekdok adalah majas yang menyebutkan bagian untuk menggantikan benda secara keseluruhan atau sebaliknya. Majas sinekdokhe terdiri atas dua bentuk berikut.

> Pars pro toto, yaitu menyebutkan sebagian untuk keseluruhan.
    Contoh:
    - Hingga detik ini ia belum kelihatan batang hidungnya.
    - Per kepala mendapat Rp. 300.000.
> Totem pro parte, yaitu menyebutkan keseluruhan untuk sebagian.
    Contoh:
   - Dalam pertandingan final bola voley Rt.05 melawan Rt. 06.
   - Indonesia akan menjadi saksi juara Indonesian Idol malam nanti.

8. Simile

Simile adalah majas yang mengungkapan dengan perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan kata depan dan penghubung, seperti layaknya, bagaikan, " umpama", "ibarat","bak", bagai".

Contoh:
Kalian ibarat air dan api,

Itulah macam-macam majas perbandingan yang bisa anda gunakan dalam membuat karya anda hingga karya anda menjadi lebih menarik.

Macam-macam genre Novel

Rival Ardiles 1/30/2014 Add Comment

Novel adalah cerita panjang yang terdiri dari beberapa bab atau bagian cerita yang saling berkaitan. Panjangnya bervariasi, ada yang 100 halaman, bahkan ada yang sampai lebih dari 700 halaman.

Berdasarkan jenisnya, novel dibagi menjadi beberapa genre.

Berikut beberapa genre novel berdasarkan jenis ceritanya:


> Romantik

Jantung, Cinta, Romance, Valentine

Novel romantik bercerita tentang kisah romantis tentang sepasang kekasih atau pun cerita romantis lainnya.

Biasanya diceritakan tentang perjuangan cinta sepasang kekasih yang harus melewati berbegai tantangan dan rintangan. Dengan berbagai kejadian yang unik dan tidak terduga.

Ada yang berakhir bahagia, misalnya sepasang kekasih tersebut menikah dan hidup bahagia. Namun ada pula yang berakhir dengan kesedihan, yang ditandai dengan perpisahan, dan lain sebagainya.

Banyak pembaca yang menyukai novel jenis ini. Kisah yang paling terkenal hingga saat ini adalah Romeo and Juliet karya William Shakesphere.

> Misteri

Berkabut, Kabut, Hutan, Pohon, Dahsyat

Novel misteri bercerita tentang kejadian-kejadian misteri yang diceritakan dari novel tersebut.

Novel jenis ini membuat pembacanya merasakan sensasi ketakutan dan ketegangan. Karena biasanya ada tokoh yang dihantui oleh makhluk-makhluk yang menyeramkan.

Tak jarang pula novel jenis ini disertai dengan kisah pembunuhan dan kriminalitas lainnya.

Ketika itulah suasana menjadi menegangkan.

Tapi banyak juga yang menyukai novel jenis ini. Sensasi menegangkan itu yang dinikmati pembaca.

Contoh novel misteri adalah karya-karya Stepehen King dan Agatha Cristie

> Ilmiah


Novel ilmiah sangat berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi di dalam ceritanya.

Bukan hanya ilmu pengetahuan dan teknologi yang susah ada di masa saat ini, tapi terkadang penulis juga menuliskan tentang ilmu pengetahuan dan teknologi yang masih dalam imajinasi penulis.

Pembaca akan dibawa kepada pemikiran-pemikiran yang mutakhir.

Tak jarang pula ada novel ilmiah yang di dalamnya ada penemuan-penemuan yang akhirnya bisa terwujud di dunia nyata.

Dengan membaca novel ilmiah bisa menambah pengetahuan dan meningkatkan imajinasi.

> Inspiratif

Papan, Font, Kapur, Pencerahan, Spark

Novel inspiratif menceritakan cerita yang inspiratif. Misalkan tentang kisah perjuangan seorang anak menempuh pendidikan, tentang kisah sukses seorang yang berjuang dan mencapai keberhasilan, dan lain sebagainya.

Novel inspiratif membuat kita terinspirasi untuk menjalani hidup dengan lebih baik lagi.

Banyak nilai-nilai manfaat yang bisa kita dapatkan dari novel inspiratif.

Contoh novel inspiratif yang paling fenomenal di Indonesia adalah Laskar Pelangi yang sukses menjadi buku terlaris di Indonesia, bahkan diterjemahkan ke berbagai bahasa dan dijual di luar negeri.

Filmnya pun sukses menjadi film yang paling banyak ditonton di Indonesia.

> Islami

Sightseer, Wisatawan, Liburan, Wanita

Novel islami bercerita tentang kehidupan islami para tokoh-tokohnya dengan cerita yang bersifat islami. Beberapa penulis yang menulis di genre ini misalnya seperti Habiiburrahman El Sirazy, Asma Nadia, dan lain sebagainya.

Dengan membaca novel islami, banyak hal yang bisa kita dapatkan. Misalnya bisa menambah keimanan dan pengetahuan.

Beberapa novel islami yang dipadukan dengan romantik menjadi best seller. Sebut saja novel-novelnya Habiiburrahman El Sirazy seperti Ayat-ayat Cinta, Ketika Cinta Bertasbih, dan lain sebagainya.

> Komedi


Novel komedi menceritakan kejadian-kejadian lucu di dalamnya. Misalnya karya-karya Raditya Dika.

Membaca novel komedi bisa membuat tertawa-tawa sendiri. Itu bisa menjadi hiburan bagi para pembacanya.


Masih ada lagi beberapa jenis genre novel yang sering kita jumpai di antara yang saya paparkan di atas. Apa jenis yang paling kalian suka?

Cara Menerbitkan Buku Dengan Mudah dan Cepat

Rival Ardiles 1/30/2014 Add Comment
Banyak penulis yang merasa sulit untuk menerbitkan buku. Setelah susah payah menyelesaikan naskahnya, ketika dikirimkan ke penerbit selalu ditolak. Bahkan harus menunggu kepastian berbulan-bulan untuk satu penerbit. Jika mengirimkan terus ke penerbit lainnya harus menunggu bertahun-tahun.

Tentu butuh kesabaran untuk menulis dan menerbitkan buku. Proses menulisnya sendiri butuh waktu yang cukup lama hingga naskah itu selesai.

Tapi untuk menerbitkan buku dengan cepat, ada beberapa alternatif yang bisa dipilih apabila anda ingin menerbitkan buku.

Cara menerbitkan buku dengan mudah

 

1. Kirimkan naskah ke penerbit indie


Anda bisa kirimkan naskah anda ke penerbit indie yang tidak menolak naskah. Saat ini sudah banyak penerbit indie yang memberikan layanan penerbitan. Walaupun Anda harus mengeluarkan biaya penerbitan. 

Tapi saat ini sudah ada penerbit indie dengan harga terjangkau, misalnya saja rasibook.com. Di Rasibook juga bisa dengan bebas memilih layanan yang dibutuhkan naskah. Jadi biaya bisa disesuaikan dengan kebutuhan naskah.

Dengan menerbitkan di penerbit indie naskah anda akan lebih cepat terbit. Walaupun memang ada kelebihan dan kekurangan penerbit indie dan mayor. Tapi ini bisa menjadi alternatif atau pilihan bagi Anda.

Dengan menerbitkan buku di penerbit indie juga bisa menambah portofolio bahwa Anda pernah menerbitkan buku. 

Itu bisa menjadi acuan jika nantinya Anda ingin mencoba lagi untuk mengirimkan naskah ke penerbit mayor

2. Ikut event menulis bareng


Jika Anda ingin menerbitkan buku dengan biaya yang sangat murah, biasanya Anda hanya membayar biaya harga bukunya saja. Anda tak perlu membayar proses penerbitannya seperti editing, desain cover, dan lain sebagainya. Maka ikutlah event-event menulis bareng yang biasanya diadakan beberapa penerbit indie.

Nantinya, dalam buku yang diterbitkan terdiri dari kumpulan naskah yang dikumpulkan dari beberapa atau banyak penulis. Atau buku tersebut biasa disebut buku antologi.

Setidaknya, cara ini bisa menjadi alternatif dan menambah pengalaman.

3. Ikut lomba-lomba penulisan

Menulis, Penulis, Catatan, Pena

Anda juga dapat ikut berbagai lomba penulisan. Selain berpeluang mendapat hadiah jika menjadi juara, biasanya naskah yang lolos juga akan dibukukan. Dan anda tak perlu membayar biaya penerbitannya. Biasanya cukup hanya biaya pembelian bukunya saja.

Dengan mengikuti lomba menulis juga banyak manfaatnya, bukan hanya naskah kita diterbitkan menjadi buku bersama naskah dari penulis lain dan juga bisa mendapat hadiah. Tapi juga pengalaman dan sebagai sarana latihan menulis. Dan banyak lagi manfaat mengikuti lomba menulis lainnya.

Jika Anda menjadi pemenang, tentu itu menjadi tolak ukur sampai di mana kemampuan Anda dalam menulis. Anda bisa baca tips memenangkan lomba menulis.


Itulah beberapa cara menerbitkan buku dengan mudah dan cepat yang bisa menjadi alternatif bagi anda. Selamat mencoba

PERBEDAAN PENERBIT INDIE DAN MAYOR

Rival Ardiles 1/30/2014 Add Comment


Penerbit buku saat ini ada 2 jenis. Penerbit Mayor dan penerbit indie. Penerbit mayor merupakan penerbit yang mencetak buku terbitannya secara masal dan biasanya buku terbitannya dijual di toko buku seluruh Indonesia. Contoh penerbit mayor seperti, Gramedia, Gagas Media, dll. Sedangkan Penerbit indie merupakan penerbit yang mencetak bukunya hanya jika ada yang memesan (print on demand) dan biasanya penjualannya secara online.

penerbit Mayor dan indie memiliki perbedaan serta kelebihan dan kekuranganya masing-masing.

Perbedaan Penerbit Mayor dan Indie serta Kelebihan dan kekurangannya


> Jumlah Cetakan


Penerbit mayor mencetak bukunya secara masal. Biasanya cetakan pertama sekitar 3000 eksemplar atau minimal 1000 eksemplar, sedangkan penerbit indie hanya mencetak bukunya apabila ada yang memesan atau cetak berkala yang biasanya disebut POD ( Print on Demand).

Dalam hal ini, kelebihannya bagi penerbit mayor keuntungan bisa jauh lebih besar. Hanya saja membutuhkan modal yang cukup besar pula.

Sedangkan penerbit indie mencetak bukunya apabila ada yang memesan sehingga hampir tidak memerlukan modal dalam pencetakan dan juga risiko kerugian minim. Namun keuntungan juga lebih sedikit.

> Penjualan Buku

Perpustakaan, Toko Buku, Buku

Buku terbitan penerbit mayor tersebar di toko-toko buku sedangkan buku terbitan penertbit indie biasanya hanya dijual lewat media online. Baik melalui web atau akun sosial media milik penerbit indie yang bersangkutan.

Tapi ada juga penerbit indie yang penjualannya juga bekerja sama dengan beberapa toko buku digital untuk memasarkan bukunya. Seperti yang dilakukan Rasibook.

Selain melalui webnya di www.rasibook.com dan beberapa sosial media, Untuk penjualan, Rasibook juga bekerja sama dengan toko buku digital seperti scoop, wayang, dan lain sebagainya.

> Pemilihan naskah yang diterbitkan

Padang Rumput, Jauh, Panorama

Penerbit mayor tidak sembarangan menerima naskah sehingga banyak penulis yang naskahnya ditolak. Sedangkan penerbit indie tidak menolak naskah.

Dalam hal ini, penerbit indie merupakan alternatif bagi para penulis yang ingin menerbitkan karyanya menjadi sebuah buku.

Banyak penulis yang naskahnya ditolak penerbit kemudian beralih ke penerbit indie untuk menambah pengalaman. Tapi tidak mustahil juga bagi penulis yang naskahanya sudah ditolak, begitu diterbitkan secara indie bisa juga lebih berhasil.

Pada penerbit mayor, tanggung jawab kualitas naskah dipegang oleh penerbit. Sementara pada penerbit indie diserahkan pada masing-masing penulis.

Hanya saja, di penerbit indie pun tentu ada layanan yang bisa dimanfaatkan penulis seperti editing naskah, layouting, dan lain sebagainya.

Sehingga apabila penulis tidak mahir mengedit naskah, tidak bisa melayout naskah, bisa dikerjakan penerbit.

> Waktu Penerbitan


Sebuah naskah biasanya diterima atau tidaknya di penerbit mayor dalam tempo 1-3 bulan. Jika pun naskah diterima, ada giliran atau waktu terbit yang bisa sampai berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Kemudian ada proses lagi sebelum terbit dan dijual. 

Dalam hal ini, penerbit indie menjadi alternatif bagi para penulis yang ingin menerbitkan naskahnya menjadi buku dalam waktu yang lebih cepat. Biasanya dalam waktu satu bulan sejak naskah dikirimkan, sudah bisa terbit,


Itulah perbedaan penerbit indie dan penerbit mayor. Dengan keunggulan dan kekurangan masing-masing. 

Silakan pertimbangkan untuk menerbitkan naskah Anda.