Perbedaan Penulisan serta Penggunaan Tanda Hubung (-) dan Tanda Pisah (─)

1/24/2018
Ada dua tanda baca yang hampir sama, yaitu tanda hubung dan tanda pisah. Secara penulisan, tanda hubung menggunakan garis yang lebih pendek (-), sedangkan tanda pisah menggunakan garis yang lebih panjang (─)

Penggunaan dari dua tanda baca tersebut tentu berbeda. Berikut ini adalah penggunaan tanda hubung dan tanda pisah yang benar sesuai eyd dan PUEBI, dilengkapi dengan contoh penulisan tanda hubung dan tanda pisah pada kalimat:

Penggunaan Tanda Hubung (-)


1. Tanda hubung menyambung suku-suku kata yang terpisah oleh pergantian baris.
Contoh:
Di samping cara lama diterapkan juga ca-
ra baru ….

Sebagaimana kata peribahasa, tak ada ga-
ding yang takretak.


2. Tanda hubung menyambung awalan dengan bagian kata yang mengikutinya atau akhiran dengan bagian kata yang mendahuluinya pada pergantian baris.
Contoh:
Kini ada cara yang baru untuk mengukur panas.
Kukuran baru ini memudahkan kita mengukur kelapa.
Senjata ini merupakan sarana pertahanan yang canggih.

3. Tanda hubung digunakan untuk menyambung unsur-unsur kata ulang.
Contoh:
anak-anak
berulang-ulang
kemerah-merahan

4. Tanda hubung digunakan untuk menyambung bagian-bagian tanggal dan huruf dalam kata yang dieja satu-satu.
Contoh:
8-4-2008
p-a-n-i-t-i-a

5. Tanda hubung boleh dipakai untuk memperjelas (a) hubungan bagian-bagian kata atau ungkapan dan (b) penghilangan bagian frasa atau kelompok kata.
Contoh:
ber-evolusi
dua-puluh ribuan (20 x 1.000)
tanggung-jawab-dan-kesetiakawanan sosial (tanggung jawab sosial dan kesetiakawanan sosial)
Karyawan boleh mengajak anak-istri ke acara pertemuan besok.
Bandingkan dengan:
be-revolusi
dua-puluh-ribuan (1 x 20.000)
tanggung jawab dan kesetiakawanan sosial

6. Tanda hubung dipakai untuk merangkai:
a. se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital,
b. ke- dengan angka,
c. angka dengan -an,
d. kata atau imbuhan dengan singkatan berhuruf kapital,
e. kata ganti yang berbentuk imbuhan, dan
f. gabungan kata yang merupakan kesatuan.
Misalnya:
se-Indonesia
peringkat ke-2
tahun 1950-an
hari-H
sinar-X
mem-PHK-kan
ciptaan-Nya
atas rahmat-Mu
Bandara Sukarno-Hatta
alat pandang-dengar

7. Tanda hubung dipakai untuk merangkai unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing.
Contoh:
di-smash
di-mark-up
pen-tackle-an

Penggunaan Tanda Pisah ()


1. Tanda pisah dipakai untuk membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi penjelasan di luar bangun utama kalimat.
Contoh:
Kemerdekaan itu—hak segala bangsa—harus dipertahankan.
Keberhasilan itusaya yakindapat dicapai kalau kita mau berusaha keras.

2. Tanda pisah dipakai untuk menegaskan adanya keterangan aposisi atau keterangan yang lain sehingga kalimat menjadi lebih jelas.
Contoh:
Rangkaian temuan inievolusi, teori kenisbian, dan kini juga pembelahan atomtelah mengubah konsepsi kita tentang alam semesta.
Gerakan Pengutamaan Bahasa Indonesiaamanat Sumpah Pemudaharus terus ditingkatkan.

3. Tanda pisah dipakai di antara dua bilangan, tanggal, atau tempat dengan arti 'sampai dengan' atau 'sampai ke'.
Contoh:
Tahun 19282008
Tanggal 510 April 2008
JakartaBandung

Catatan:
(1) Tanda pisah tunggal dapat digunakan untuk memisahkan keterangan tambahan pada akhir kalimat.
Contoh:
Kita memerlukan alat tulispena, pensil, dan kertas.

(2) Dalam pengetikan, tanda pisah dinyatakan dengan dua buah tanda hubung tanpa spasi sebelum dan sesudahnya.

Itulah Perbedaan Penulisan serta Penggunaan Tanda Hubung (-) dan Tanda Pisah (─) sesuai eyd dan PUEBI, disertai dengan contohnya.

Pelajari aturan penulisan lainnya serta ilmu dan teknik-teknik edit naskah di www.editnaskah.com

Mari menyebarkan info, ilmu dan inspirasi

Masukkan email untuk dapat Artikel Terbaru, GRATIS!

Related Posts

loading...
Previous
Next Post »
Comments
0 Comments