4 Cara Penulisan Arti Kata, Makna Kata, atau Ungkapan

1/29/2018

Berikut ini adalah cara penulisan arti kata, makna kata, atau ungkapan:

1. Arti kata, makna kata atau ungkapan, diapit dengan tanda petik tunggal.
Contoh:
terpandai 'paling' pandai
retina 'dinding mata sebelah dalam'
mengambil langkah seribu ‘lari pontang-panting'
tinggi hati ‘sombong, angkuh'

2. Arti kata, makna kata atau ungkapan bahasa daerah atau bahasa asing juga diapit dengan tanda petik tunggal.
Contoh:
feed-back 'balikan'
dress rehearsal 'geladi bersih'

tadulako 'panglima'

3. Keterangan atau penjelasan dari sebuah singkatan, diapit dengan tanda kurung.
Contoh:
Anak itu tidak memiliki KTP (kartu tanda penduduk).
Dia tidak membawa SIM (surat izin mengemudi)

Catatan:
Dalam penulisan bisa juga didahulukan bentuk lengkap setelah itu bentuk singkatnya.
Contoh:
Saya sedang mengurus perpanjangan kartu tanda penduduk (KTP). KTP itu merupakan tanda pengenal dalam berbagai keperluan.

4. Keterangan atau penjelasan yang bukan bagian utama kalimat, diapit dengan tanda kurung.
Contoh:
Sajak Tranggono yang berjudul "Ubud" (nama tempat yang terkenal di Bali) ditulis pada tahun 1962.
Keterangan itu (lihat Tabel 10) menunjukkan arus perkembangan baru pasar dalam negeri.

Itulah cara penulisan arti kata, makna kata, atau ungkapan, disertai dengan contoh penerapannya dalam kalimat.

Pelajari juga aturan penulisan lainnya serta ilmu dan teknik-teknik edit naskah di www.editnaskah.com

Mari menyebarkan info, ilmu dan inspirasi

Masukkan email untuk dapat Artikel Terbaru, GRATIS!

Related Posts

loading...
Previous
Next Post »
Comments
0 Comments