Tampilkan postingan dengan label menerbitkan buku. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label menerbitkan buku. Tampilkan semua postingan

Bagaimana Cara dan Langkah-langkah Menerbitkan Buku Sendiri? Ini Caranya

6/10/2022 2 Comments


Mungkin di antara Anda ada yang berniat menerbitkan buku sendiri. Mungkin karena telah sering ditolak penerbit mayor atau memang karena menerbitkan buku sendiri secara self publishing dirasa memiliki beberapa kelebihan. Seperti yang bisa dibaca di 6 Keuntungan Menerbitkan Buku Secara Self Publishing

Untuk menerbitkan buku sendiri secara self publishing. Kita harus memahami bagaimana tahapan atau langkah-langkahnya.

Berikut adalah cara atau langkah-langkah untuk menerbitkan buku sendiri:

1. Tulis dan selesaikan naskah

Hal yang pertama diselesaikan dalam menerbitkan buku tentu adalah naskahnya. Sebenarnya menulis buku bisa diselesaikan dengan cepat asalkan kita tahu caranya. Silakan pelajari "Bisa Menulis 1 Buku dalam 5 Hari" di 1buku5hari.rasibook.com

Yang harus diperhatikan dalam menulis naskah buku, selain harus memiliki kualitas yang bagus, buku juga harus memiliki nilai jual. Agar naskahnya menarik dan memiliki nilai jual, bisa juga pelajari "Jurus Menulis Buku Bernilai Jual" di bit.ly/jmbbj

2. Edit naskah

Setelah naskah selesai, proses selanjutnya adalah mengedit naskah tersebut. Karena mungkin saja ada kesalahan-kesalahan dalam proses penulisan. Dan agar naskah yang dihasilkan memiliki kualitas yang lebih baik.

Agar bisa  mengedit naskah sendiri kita bisa pelajari panduannya di Panduan Rahasia Edit Naskah yang bisa didapatkan di www.editnaskah.com. Sehingga tidak perlu lagi menggunakan jasa edit naskah.

3. Layout buku

Layout buku adalah proses yang harus dilakukan untuk membuat naskah siap dicetak menjadi buku. 

Namun untuk melayout buku, biasanya menggunakan software desain seperti corel draw, adobe page maker, Indesign, dan lain sebagainya. Lalu bagaimana yang tidak mahir menggunakan software tersebut?

Sekarang siapa pun bisa  MEMBUAT LAYOUT BUKU SENDIRI DENGAN SANGAT MUDAH DAN CEPAT TANPA MAHIR SOFTWARE DESAIN SAMA SEKALI. Hal itu bisa dikerjakan dengan hanya men-copy paste naskah Anda dan sedikit penyesuaian. Caranya bisa dilihat di www.layoutbuku.com

4. Desain cover

Setiap buku tentu harus ada desain cover. Cover buku adalah yang pertama kali dilihat oleh calon pembaca buku kita. Untuk membuat desain cover pun perlu mahir mendesain dan menguasai software-software desain. Tapi sekarang untuk proses desain cover, ada ratusan template dan panduan untuk membuat desain cover dengan menarik, mudah, dan cepat, tanpa software desain, bisa didapatkan di www.powercover.rasibook.com

5. ISBN

ISBN adalah nomer identifikasi Buku. Sebenarnya ISBN tidak terlalu wajib bagi Anda yang ingin menerbitkan buku secara self publihing. Namun akan lebih baik jika buku juga terdapat ISBN dan barcode di belakang buku.

6. Cetak buku

Setelah semua proses di atas dilakukan, buku bisa dicetak.

Itulah proses atau langkah-langkah dalam menerbitkan buku sendiri.

Semoga bermanfaat

6 Keuntungan Menerbitkan Buku Secara Self Publishing

9/10/2021 Add Comment


Menjadi penulis buku dengan menerbitkan buku adalah impian banyak orang, mungkin termasuk Anda. Untuk menerbitkan buku ada 2 pilihan cara yang ditempuh, yaitu melalui penerbit mayor, atau juga diterbitkan melalui penerbit indie, atau self publishing.

Bagi Anda yang mau menerbitkan buku, perlu diketahui apa kelebihan menerbitkan buku secara mayor dan juga apa kelebihan menerbitkan buku secara indie atau self publishing. Supaya Anda bisa menentukan pilihan melalui jalur yang manakah buku Anda akan diterbitkan.

Menerbitkan buku secara mayor, artinya penulis jika telah menyelesaikan naskahnya, akan mengirimkan naskahnya ke penerbit mayor. Yang apabila naskahnya lolos seleksi dan diterbitkan, nantinya pihak penerbit mayor akan memproses naskah tersebut mulai dari editing, layout, cover, pengurusan isbn, hingga buku tersebut diterbitkan, dicetak dan didistribusikan. Adapun biayanya akan ditanggung oleh penerbit mayor.

Sedangkan menerbitkan buku secara indie atau self publishing, proses-proses seperti editing, layout, cover, pengurusan isbn, hingga buku tersebut diterbitkan, dicetak dan didistribusikan, dilakukan oleh penulis sendiri atau melalui penerbit indie dengan biaya ditanggung oleh penulis.

Tapi menerbitkan buku secara mayor juga ada kelemahannya, sedangkan menerbitkan buku secara indie atau self publishing ada beberapa keuntungan yang bisa didapatkan, yaitu diantaranya:

1. Naskah pasti terbit

Kelebihan yang pertama jika kita menerbitkan buku secara indie, atau self publishing adalah naskah kita pasti terbit, selama naskah tersebut tidak mengandung hal-hal yang dilarang secara hukum.

Sementara jika kita memilih menerbitkan buku secara mayor tentu harus melalui proses seleksi yang ketat. Di penerbit mayor ada banyak sekali naskah yang masuk dan semuanya harus diseleksi dulu, hanya ada sedikit naskah yang lolos hingga akhirnya bisa diterbitkan.

Hal itu wajar, karena penerbit mayor harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit untuk menerbikan dan mendistribusikan buku tersebut. Sehingga perlu diseleksi terlebih dahulu agar naskah yang diterbitkan sesuai dengan standar penerbit tersebut serta bisa laris di pasaran.


2. Proses lebih cepat

Menerbitkan buku di penerbit mayor membutuhkan proses yang lama. Naskah yang sudah dikirim ke penerbit  mayor biasanya perlu diseleksi dulu dan memakan waktu beberapa bulan sebelum naskah tersebut diterima. Belum lagi proses-proses lainnya setelah naskah tersebut diterima.

Jadi, jika kita mengirim naskah ke penerbit mayor, kita harus menunggu dulu sebulan atau beberapa bulan hanya untuk menunggu kepastian apakah naskah kita diterima atau tidak. 

Jika tidak diterima dan kita memilih mengirimkan naskah ke penerbit  mayor lainnya, kita harus menunggu lagi sebulan atau beberapa bulan untuk kepastian tersebut, begitu seterusnya.

Jika pun diterima, kita pun harus menunggu lama lagi untuk proses naskah tersebut hingga diterbitkan.

Sedangkan jika kita memilih menerbitkan buku di penerbit indie atau secara self publishing kita tidak perlu lagi menunggu lama untuk kepastian naskah kita diterima atau tidak. 

Selain itu proses naskah hingga terbit pun biasanya lebih cepat.


3. Naskah sesuai keinginan penulis

Naskah yang diterima di penerbit mayor akan diedit oleh editor. Seringkali ada bagian-bagian naskah yang harus diubah atau bahkan bab-bab yang dihilangkan untuk disesuaikan dengan keinginan penerbit.

Sementara jika memilih menerbitkan buku di penerbit indie atau self publishing, naskah bisa sesuai keinginan penulis. Penerbit indie tidak akan mengubah naskah tersebut, biasanya hanya editing untuk memperbaiki kesalahan ketik, tanda baca, dll.

Tapi jangan lupa untuk menulis naskah yang memiliki nilai jual, agar buku bisa berpotensi dibeli pembaca. Panduan menulis buku bernilai jual bisa dibaca di http://bitly.com/jmbbj.

Agar buku cepat selesai, ikuti juga panduan menulis 1 buku dalam 5 hari di 1buku5hari.rasibook.com


4. Biaya lebih rendah bahkan bisa gratis

Biaya yang dibutuhkan untuk menerbitkan buku secara mayor tidaklah sedikit. Terutama di bagian cetak buku yang biasanya dicetak ribuan eksemplar untuk disebarkan di toko buku. Walaupun biaya tersebut biasanya ditanggung penerbit.

Nah, di penerbit indie atau self publishing biayanya bisa jauh lebih rendah atau bahkan gratis. Karena biasanya buku hanya dicetak apabila ada pesanan, atau hanya dicetak sedikit terlebih dahulu.

Di penerbit indie, walaupun biaya proses edit naskah, layout buku, dan desain cover ditanggung oleh penulis, biasanya biayanya murah atau bisa gratis jika penulis ingin memprosesnya sendiri.

Terutama jika menerbitkan buku di Rasibook yang memberikan kebebasan pada penulis untuk memilih layanan sesuai kebutuhan naskah.

Tidak usah khawatir tidak bisa, karena proses tersebut bisa dipelajari dengan mudah. Misalkan untuk edit naskah bisa dipelajari di Panduan Rahasia Edit Naskah di www.editnaskah.com

Lalu proses layout buku bisa dilakkukan dengan mudah dan cepat dengan menggunakan 202 pilihan template layout buku super layouter di www.layoutbuku.com. Disertai juga dengan panduannya.

Kemudian untuk desain cover bisa dibuat dengan menggunakan template dan panduan di www.powercover.rasibook.com


5. Minim risiko

Buku yang diterbitkan di penerbit mayor biasanya dicetak ribuan eksemplar dan didistribusikan ke toko-toko buku di seluruh Indonesia. 

Tentu biaya yang dibutuhkan tidak sedikit, sementara buku tersebut belum tentu laku di pasaran. Jika buku tidak laku, toko buku akan meretur atau mengembalikan buku tersebut. Tentunya penerbit akan mengalami kerugian yang besar.

Sementara menerbitkan buku secara indie atau self publishing sangat minim risiko. Karena buku hanya dicetak sesuai pesanan, atau dicetak sedikit dahulu. Sehingga risiko kerugian sangat kecil.


6. Keuntungan lebih besar

Sebagai penulis yang menerbitkan buku secara mayor, royalti yang didapat biasanya hanya 10℅ atau bahkan kurang. 

Tentunya itu cukup kecil. Penulis hanya bisa dapat royalti besar jika bukunya sangat laris di pasaran.

Sementara jika menerbitkan buku secara indie atau self publishing, biasanya persentase royaltinya lebih besar. 

Apalagi penulis bisa dapat keuntungan yang lebih besar lagi jika bisa memasarkan bukunya sendiri.

Tentunnya jika buku tersebut laris terjual.


Itulah 6 keuntungan menerbitkan buku secara indie atau self publishing. Semoga bisa menjadi solusi bagi Anda yang hendak menerbitkan buku.


Ini Sebabnya Naskah ditolak Penerbit, dan Solusi Agar Naskah diterima

7/24/2017 Add Comment

Jika Anda suka menulis dan mengirimkan naskah ke penerbit, mungkin Anda pernah merasakan ditolak penerbit, atau mungkin naskah Anda selalu ditolak penerbit. Tenang, karena Anda tidak sendirian. Banyak penulis lainnya pun mengalami hal yang sama. 

Termasuk penulis-penulis yang saat ini sudah sukses pun dulunya pernah mengalami hal tersebut. Silakan download gratis kisah perjuangan para penulis sukses di http://www.literasi.net/p/ebook-gratis.html

Lalu yang menjadi pertanyaan adalah mengapa naskah Anda dan banyak naskah lain ditolak penerbit. Tentu dalam hal ini adalah penerbit mayor. Sebelumnya Anda harus tahu terlebih dahulu perbedaan penerbit mayor dan penerbit indie

Penerbit mayor adalah penerbit yang menyeleksi naskah yang masuk. Sehingga tidak semua naskah akan diterima, bahkan hanya sebagian kecil saja. Tapi seluruh biaya penerbitan nantinya ditanggung penerbit. Contoh penerbit mayor seperti Gramedia, Mizan, Bentang, dll. 

Sementara penerbit indie adalah penerbit yang tidak menolak naskah, tetapi biaya penerbitan mulai dari editing, layouting, desain cover, hingga cetak ditanggung penulis. Walaupun ada juga penerbit indie yang biaya penerbitannya bisa disesuaikan dengan kebutuhan naskah, misalnya penerbit Rasibook.

Jadi jika naskah Anda sudah diedit sendiri tidak perlu lagi bayar biaya edit naskah. Jika tidak bisa mengedit naskah bisa pelajari dari panduan rahasia edit naskah di www.editnaskah.com

Jika naskah Anda sudah dilayout tidak perlu lagi membayar biaya layout buku. Jika ingin membuat layout buku sendiri pun bisa dari ratusan template dan panduan layout buku di www.layoutbuku.com

Dan jika naskah sudah ada desain covernya tidak perlu lagi membayar untuk jasa desain cover. Jika ingin membuat desain cover sendiri pun bisa dengan ratusan template dan panduan desain cover di www.powercover.rasibook.com

Kembali ke pertanyaan tadi, mengapa banyak naskah ditolak penerbit. Ternyata ada 3 faktor yang membuat sebuah naskah diterima atau ditolak, berikut di antaranya:

1. Kualitas penulisan

Ini adalah penilaian pertama ketika naskah diterima editor di sebuah penerbit. Jika editor melihat naskahnya banyak kesalahan pada penulisan, kecil kemungkinan naskah tersebut akan lolos untuk diterbitkan.

Maka penting bagi penulis untuk melakukan self editing, atau mengedit terlebih dahulu naskah Anda sebelum dikirim ke penerbit. Namun sayangnya, banyak penulis yang tidak mengerti ilmu dan teknik edit naskah. Untuk hal ini, solusinya bisa pelajari panduan rahasia edit naskah di www.editnaskah.com

2. Kualitas isi naskah

Kualitas isi naskah Anda tentu sangat mempengaruhi penilaian apakah naskah Anda diterima atau ditolak. Jika naskah Anda adalah naskah fiksi apakah cerita yang Anda tulis menarik atau tidak, dan bagaimana Anda menuliskan cerita tersebut.

Untuk hal ini, bacalah sebanyak mungkin buku yang telah terbit. Terutama buku-buku yang temanya atau jenisnya hampir sama dengan buku yang ingin Anda tulis. Misalnya Anda ingin menulis novel remaja. Maka bacalah novel-novel remaja yang telah terbit dan ada di toko buku. Perhatikan bagaimana penulisnya menuliskan naskahnya. Lalu mulailah menulis dan banyak berlatih.

3. Nilai jual naskah

Selain kualitas isi naskah, tentu naskah yang kita kirimkan harus memiliki nilai jual. Tentu penerbit tidak ingin merugi karena menerbitkan buku kita. Maka naskah yang diterima juga dipertimbangkan dari segi nilai jual.

Nilai jual ini meliputi dari mulai judul buku, subjudul, penulis, judul masing-masing bab, narasi, dan lain sebagainya.

Solusi untuk membuat naskah yang memiliki nilai jual bisa dipelajari di Jurus Menulis Buku Bernilai Jual.


Itulah beberapa faktor yang membuat naskah diterima atau ditolak penerbit. Ternyata naskah yang ditolak penerbit biasanya kualitas penulisannya kurang bagus dan banyak kesalahan, kualitas isi naskahnya kurang bagus, serta kurang memiliki nilai jual.

Maka tingkatkanlah kualitas penulisan, kualitas isi naskah, dan nilai jual naskah dengan solusi di atas.

Hal yang diperhatikan dalam Memberikan Bonus dari Buku Anda

5/15/2017 Add Comment

Seseorang memutuskan untuk membeli sebuah buku karena yakin buku tersebut nilai manfaatnya lebih besar daripada harga yang mereka keluarkan. Untuk memperbesar nilai manfaat yang didapatkan pembaca setelah membeli buku kita, kita bisa berikan bonus setiap pembelian buku tersebut.

Cara ini biasanya diterapkan oleh mereka yang menerbitkan buku-buku bisnis, motifasi, dan buku-buku non fiksi lainnya. Walaupun tidak menutup kemungkinan bisa juga diterapkan untuk buku fiksi.

Lalu bagiaman cara atau hal yang harus diperhatikan dalam memberikan bonus dari buku yang Anda terbitkan agar menarik minat pembeli? Selengkapnya baca di >> Jurus Menulis Buku Bernilai Jual

Menempatkan Penggalan Cerita atau Dialog yang Menarik di Belakang Buku

5/15/2017 Add Comment


Memilih penggalan cerita atau dialog yang menarik untuk ditempatkan di bagian belakang cover buku adalah salah satu cara lain untuk menarik keinginan orang membeli buku tersebut.

Untuk menarik minat pembaca, kita bisa memilih penggalan cerita atau dialog yang menarik dari buku yang kita tulis. Berbeda dengan membuat sinopsis yang seperti merangkum isi buku, pada cara ini hanya satu bagian tertentu saja dari cerita atau dialog yang menarik, yang mewakili isi buku.

Biasanya, cara ini lebih banyak digunakan untuk buku-buku fiksi walaupun tidak menutup kemungkinan juga untuk buku-buku non fiksi.

Pada prinsipnya hampir sama seperti menampilkan sinopsis atau blurb di bagian belakang cover. 

Untuk lebih jelasnya tentang cara menempatkan penggalan cerita atau dialog yang menarik di belakang buku, beserta contohnya dan juga materi-materi lainnya silakan pelajari di >> Jurus Menulis Buku Bernilai Jual



Cara Membuat Sinopsis atau blurb yang Menarik

5/14/2017 Add Comment

Setelah calon pembaca melihat judul dan sub judul serta nama penulis di cover depan, mereka akan mencari informasi tentang buku yang membuat mereka mulai tertarik. Setelah melihat bagian depan, mereka akan melihat bagian belakang. Di bagian belakang ini bisa diisi dengan sinopsis yang menarik agar orang yang mulai tertarik membeli buku Anda akhirnya benar-benar membeli.

Lalu bagaimana membuat sinopsis menarik yang dicantumkan di bagian belakang buku?
Sebelumnya perlu dipahami dulu bahwa sinopsis yang dikirimkan penulis pada editor di penerbit sebaiknya berbeda dengan sinopsis atau uraian singkat yang dicantumkan di bagian belakang cover buku. Uraian singkat yang dicantumkan di bagian belakang cover buku sebenarnya lebih tepat disebut blurb, bukan sinopsis biasa.

Perbedaannya adalah pada blurb atau uraian singkat di bagian belakang buku dibuat demi menarik orang untuk membeli dan membaca buku tersebut. Jadi, ada bagian cerita yang disembunyikan, yang membuat orang penasaran dan ingin membeli buku tersebut. Sedangkan sinopsis yang dikirimkan penulis ke editor di penerbit harus utuh, merupakan gambaran yang mewakili isi cerita atau isi buku tersebut. 

Untuk membuat blurb, atau sinopsis singkat yang tercantum di bagian belakang buku pada prinsipnya tidak jauh berbeda dengan cara membuat judul dan sub judul yang menarik. Hanya saja pada sinopsis atau blurb yang dicantumkan di belakang buku, kita bisa mengeksplor kalimat yang lebih panjang hingga beberapa paragraf. Sehingga lebih leluasa untuk menarik keinginan orang untuk membeli buku tersebut.

Lalu bagaimana prinsip-prinsip dalam membuat sinopsis atau blurb yang menarik serta contoh-contohnya? Silakan pelajari di  >> Jurus Menulis Buku Bernilai Jual