Cara Menentukan Judul Yang Menjual

6/14/2015 1 Comment

Pada dasarnya judul tentunya mewakili isi buku tersebut. Tapi pemilihan kata-kata yang menarik adalah seni tersendiri untuk membuat buku tersebut memiliki daya tarik.

Lalu Bagaimana Cara Menentukan Judul Yang Menjual?


•    Yang pertama harus tahu dulu target marketnya,


Kita harus tahu untuk target market yang seperti apa buku kita dibuat. Apakah remaja, anak-anak, dewasa.

Lalu kita juga harus tahu apa yang pembaca cari, apakah cerita romantis, apakah humor, apakah tentang  bisnis, apakah motivasi, dan lain sebagainya.

Dari mengetahui target market, nantinya bisa kita jadikan acuan untuk menentukan judul buku yang menarik bagi target market tersebut.

•    Jawab Apa yang diinginkan target market

Manusia, Anak, Gadis, Wajah

Untuk buku non fiksi terutama buku yang sifatnya how to, judul lebih baik yang menjawab tentang apa yang diinginkan pembaca setelah membaca buku tersebut.

Misalkan “Kiat Lulus Ujian Nasional” Judul tersebut yang diinginkan target market, yaitu pelajar yang akan menghadapi ujian nasional.

Untuk buku fiksi pun bisa juga, tapi biasanya ditempatkan di subjudul. Misalkan subjudulnya: "Kisah inspiratif seorang anak yang berjuang demi orang tuanya."

•    Lalu buat yang menarik perhatian.

Mata, Mata Hijau, Menutup, Makro, Gadis

Setelah tahu target marketnya, dan apa yang mereka cari, baru kita memilih kata-kata yang menarik bagi target market buku kita.

Dengan begitu, jika buku kita berada di toko buku dan bersaing dengan banyak sekali judul buku lainnya yang dijual di toko buku, orang yang melihat secara sekilas bisa tertarik dengan judul buku yang kita tulis.

Jika tidak menarik, tentu saja orang akan memilih buku yang lain daripada buku yang Anda tulis. Apalagi jika buku yang lain adalah buku yang penulisnya sudah terkenal.

•    Buat penasaran

Kucing, Hewan Peliharaan, Hewan, Putih

Judul juga harus membuat penasaran yang ingin membacanya.

Cotohnya kalau kita lihat judul-judul artikel di media online, misal seperti ini: “Indonesia terkena sanksi FIFA, ini kata Menpora”.

Apa yang membuat orang penasaran dari judul tersebut? Tentu saja komentar menpora tentang hal tersebut.

Begitu pun dengan judul berita lainnya pun unsurnya kebanyakan seperti itu. Baca juga Bikin pembaca penasaran.

•    Pastikan tetap berkaitan dengan isi buku

Pengetahuan, Buku, Perpustakaan

Selain judul harus menggunakan kata yang menarik perhatian, namun harus tetap berkaitan dengan isi buku.

======================================================================

Contoh lain selain contoh di awal tadi misalkan kita lihat contoh buku-bukunya Raditya Dika yang menggunakan nama-nama binatang di antara kata-kata lain di judulnya. Target marketnya orang yang menyukai cerita humor, nama binatang adalah kata penarik perhatian.

Atau jika buku non fiksi misalnya judul yang bagus adalah yang seperti berikut:
“Kunci sukses usaha kuliner”

Perhatikan kata “kunci”, kata tersebut merupakan kata penarik perhatian, sementara sukses usaha kuliner adalah apa yang diinginkan target market. Dan target market akan penasaran tentang “Apa kunci suksesnya untuk berusaha kuliner?”

Tentunya isi buku tentu harus mewakili judul tersebut.

Atau dari contoh bukunya Ippho Santosa, yaitu “7 keajaiban rezeki”. Perhatikan kata “7 keajaiban” kata itu merupakan kata penarik perhatian, sementara rezeki adalah apa yang diinginkan pembaca. Dan yang membuat calon pembaca penasaran adalah “Apa saja keajaiban rezeki itu?”

Banyak kata-kata yang bisa digunakan untuk menarik perhatian. Misalkan kata-kata sebagai berikut:
-    Dahsyat
-    Keajaiban
-    Kunci
-    Rahasia
-    Cara
-    Pintu gerbang
-    Dsb.

Itu beberapa cara menentukan judul yang menjual. Namun belum tentu dengan menggunakan judul di atas, buku pasti laku. Judul yang menjual adalah salah satu faktor. Belum tentu juga buku yang tidak memenuhi kaidah di atas tidak laku.

Hanya saja kebanyakan buku-buku atau karya-karya lainnya banyak yang sukses memiliki judul yang memenuhi kaidah di atas. Dan yang paling penting adalah terus promosikan buku kamu

Untuk mempelajari lebih dalam tentang cara menentukan judul buku yang menjual serta materi-materi lainnya untuk membuat buku memiliki nilai jual, Anda bisa pelajari di >> Jurus Menulis Buku Bernilai Jual

Buku Best Seller yang Judulnya Menggunakan Angka

6/14/2015 Add Comment

Judul adalah hal pertama yang bisa membuat orang tertarik atau tidak untuk membaca. Lima detik pertama ketika orang melihat judul adalah hal terpenting.

Jika orang yang melihat judul merasa tertarik, maka kira-kira di detik ke lima ia akan melihat lebih detail buku tersebut sebelum selanjutnya akan memutuskan untuk membeli dan membaca. 

Di antara buku-buku best seller, ada beberapa buku yang sangat laris yang judulnya menggunakan angka. Sebut saja beberapa judul seperti:
  • Negeri 5 Menara
  • 5 cm
  • 7 Keajaiban Rezeki,
  • Dll.

Lalu apa pengaruhnya?

Otak, Menghidupkan, Pendidikan, Baca

Angka membuat orang lebih mudah ingat dan lebih mudah membedakan di antara banyak kata-kata dalam judul buku yang lain, yang beredar di toko buku maupun di internet.

Angka di judul-judul tersebut juga membuat pertanyaan yang membuat penasaran orang yang melihatnya.

Contohnya di buku “5cm”, orang akan bertanya “Apanya yang 5 cm?”, “Apakah yang panjangnya 5 cm?”, “Apa kaitan 5 cm dengan ceritanya?” dll.

Yang ketika orang melihatnya sekilas, orang akan melihat buku itu lebih detail.

Begitu pun di buku negeri 5 menara. Akan menimbulkan pertanyaan “Negeri apa saja?”, “Apa kaitannya dengan cerita.

Sementara di buku 7 keajaiban rezeki, menimbulkan pertanyaan “Apa saja 7 keajaiban itu?”. Yang juga dikaitkan dengan 7 keajaiban dunia yang sudah diketahui banyak orang.

Itu cara mereka membuat judul yang menjual. Buku-buku mereka yang lain pun menggunakan angka, seperti halnya buku yang berjudul “2” oleh Donny Dhirgantoro, buku “Ranah 3 warna” A.Fuadi, buku “Hanya 2 menit” Ippho Santosa.

Selain mereka, banyak juga penulis lain yang menggunakan angka di judulnya.

Lalu apakah judul harus menggunakan angka?


Tentu tidak. Itu hanyalah salah satu cara mereka untuk menarik perhatian calon pembaca dan membuat calon pembaca penasaran. Penulis lain punya caranya sendiri.

Lalu apa sebenarnya yang menentukan judul yang menjual?


Untuk membuat buku bernilai jual, baca di >> Jurus Menulis Buku Bernilai Jual


Proses Mengolah Naskah Menjadi Buku

6/07/2015 Add Comment

Jika Anda ingin menerbitkan buku sendiri, ada beberapa proses yang harus dilakukan setelah naskah Anda jadi.

Berikut adalah proses mengolah Naskah Menjadi Buku:


  • Editing



Editing merupakan proses untuk mengecek kembali naskah yang telah ditulis. Kemudian memperbaiki apabila ada kesalahan-kesalahan seperti kesalahan penulisan, atau penempatan kata-kata yang kurang tepat, dan bagian-bagian yang kurang menarik.

Sehingga nantinya buku tersebut menjadi buku yang nyaman dibaca oleh pembaca. 

Akan lebih baik jika proses editing diserahkan kepada ahlinya yang telah berpengalaman. Biasanya jika Anda menerbitkan secara self publishing melalui penerbit indie, ada layanan yang disediakan oleh penerbit tersebut.

Namun Jika Anda ingin mengedit sendiri, kuasai ilmunya secara keseluruhan. Anda bisa belajar dari Panduan Rahasia Edit Naskah yang bisa didapatkan di www.editnaskah.com

  •  Layouting



Layouting adalah proses yang harus dilakukan untuk membuat naskah menjadi buku. Namun untuk melayout buku, biasanya menggunakan software desain seperti corel draw, adobe page maker, Indesign, dan lain sebagainya. Lalu bagaimana yang tidak mahir menggunakan software tersebut? - See more at: http://www.layoutbuku.com/#sthash.juYX81tV.dpuf
Layouting adalah proses yang harus dilakukan untuk membuat naskah menjadi buku. Layouting merupakan proses memformat naskah menjadi siap cetak.

Namun untuk melayout buku, biasanya menggunakan software desain seperti corel draw, adobe page maker, Indesign, dan lain sebagainya. Lalu bagaimana yang tidak mahir menggunakan software tersebut?

Sekarang siapa pun bisa  MEMBUAT LAYOUT BUKU SENDIRI DENGAN SANGAT MUDAH DAN CEPAT TANPA MAHIR SOFTWARE DESAIN SAMA SEKALI. Hal itu bisa dikerjakan dengan hanya men-copy paste naskah Anda dan sedikit penyesuaian. Caranya bisa dilihat di www.layoutbuku.com

Layouting adalah proses yang harus dilakukan untuk membuat naskah menjadi buku. Namun untuk melayout buku, biasanya menggunakan software desain seperti corel draw, adobe page maker, Indesign, dan lain sebagainya. Lalu bagaimana yang tidak mahir menggunakan software tersebut? - See more at: http://www.layoutbuku.com/#sthash.juYX81tV.dpuf
  •  Desain Cover



Setiap buku tentu harus ada desain cover. Untuk membuat desain cover pun perlu mahir mendesain dan menguasai software-software desain.

Saat ini banyak yang menyediakan layanan jasa desain cover. Termasuk jika Anda menerbitkan secara self publishing melalui penerbit indie, layanan Desain cover sudah disediakan.

  • ISBN & Barcode

ISBN adalah nomer identifikasi Buku. Sebenarnya ISBN tidak terlalu wajib bagi Anda yang ingin menerbitkan buku secara self publihing. Namun akan lebih baik jika buku juga terdapat ISBN dan barcode di belakang buku.

Di Indonesia, ISBN dikeluarkan oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Dan yang bisa mengajukan adalah penerbit yang telah berbadan usaha seperti PT atau CV.

Tapi jika Anda ingin menerbitkan buku yang ber-ISBN, Anda bisa menerbitkan buku melalui penerbit indie yang pastinya juga menyediakan layanan pengurusan ISBN.

Namun ada juga penerbit indie yang memalsukan ISBN. Untuk membedakan ISBN yang asli atau palsu silakan lihat cara membedakan ISBN asli dan palsu.

Dan yang lebih penting, terbitkan karya Anda di penerbit indie yang terpercaya seperti rasibook.com


Jika Anda menerbitkan buku secara indie melalui penerbit indie, biasanya layanannya sudah satu paket. Lalu bagaimana jika Anda ingin mengedit sendiri dan tidak menggunakan layanan dari penerbit indie?

Tenang, masih ada juga penerbit indie yang membebaskan penulis untuk memilih layanan. Jika Anda ingin menerbitkan buku dengan layanan bebas memilih, dan dengan biaya layanan yang terjangkau, bisa ke rasibook.com
Perlukah Penulis mempromosikan Bukunya?

Perlukah Penulis mempromosikan Bukunya?

6/06/2015 Add Comment
Tugas utama penulis pada dasarnya memang menghasilkan tulisan yang berkualitas. Tapi perlukah penulis ikut mempromosikan bukunya?

Jawabannya sebenarnya ada pada diri penulis sendiri

Jika ingin bukunya cepat laris, tentu penulis pun harus ikut mempromosikan bukunya. Sekarang ini di eranya social media, minimal penulis mempromosikan bukunya lewat social media.

Tapi itu kan tugas penerbit?

Jika Anda menerbitkan buku melalui penerbit mayor, itu memang tugas penerbit. Tapi jika Anda menerbitkan buku secara self publishing tentu itu juga merupakan tugas penulis.

Walaupun begitu, bagi penulis yang menerbitkan buku melalui penerbit mayor pun sebenarnya harus ikut mempromosikan bukunya juga. Karena kenapa?

buku di toko buku 

Di toko buku, ada BUANYAKKK sekali buku yang dijual. Jika pun buku Anda tersebar di toko buku se-Indonesia, tetap saja buku Anda hanyalah 1 di antara buanyaaak judul lainnya.

Apalagi jika Anda masih penulis pemula. Tentu toko buku akan lebih mengutamakan untuk menampilkan buku yang ditulis oleh penulis yang lebih dikenal.

Apalagi para penulis terkenal yang sudah sukses dan kaya pun juga ikut mempromosikan bukunya. Artinya kalau Anda tidak ikut mempromosikan buku Anda, tentu akan semakin terhimpit di antara buku-buku yang lain.